Militer AS melancarkan serangan terhadap kapal yang diduga milik kartel narkoba Venezuela.(Dok/CNBC Indonesia)PRIORITAS, 4/10/25 (Jakarta): Sebuah kapal yang dituding mengangkut narkoba dihantam rudal di perairan internasional dekat pantai Venezuela. Serangan itu menewaskan sedikitnya empat orang, seluruhnya laki-laki.
Insiden ini menjadi yang keempat dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus menyoroti strategi Presiden Donald Trump yang semakin kerap menggunakan kekuatan militer AS di luar praktik lazim, termasuk dalam operasi kontra-narkoba.
“Serangan ini dilancarkan terhadap kapal yang membawa sejumlah besar narkoba menuju Amerika untuk meracuni rakyat kita,” jelas Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth dalam konferensi pers, dilansir Reuters dan dilansir dari CNBC Indonesia.
“Serangan-serangan ini akan terus berlanjut sampai serangan terhadap rakyat Amerika benar-benar berakhir,” tambahnya.
Bahkan Hegseth juga merilis video berdurasi hampir 40 detik yang memperlihatkan sebuah kapal kecil bergerak di laut sebelum dihujani proyektil. Ledakan besar terjadi ketika tembakan menghantam badan kapal, menenggelamkannya seketika.
Dikatakannya, intelijen AS memiliki bukti “tanpa keraguan” bahwa kapal tersebut membawa narkoba, dan menyebut empat orang di dalamnya sebagai “narco-terrorists.” Namun, Hegseth tidak memerinci jenis maupun jumlah narkoba yang dituding ada di kapal itu.
Presiden Trump ikut mengomentari serangan ini. Tanpa memberikan bukti, ia mengeklaim kapal tersebut membawa cukup narkoba “untuk membunuh 25.000 hingga 50.000 orang.”
Operasi kontra-narkoba di laut biasanya merupakan kewenangan Penjaga Pantai AS, bukan militer aktif. Namun pekan ini, Pentagon memberi tahu Kongres bahwa Trump telah menetapkan AS “sedang terlibat dalam konflik bersenjata non-internasional” melawan kartel narkoba.
Adanya dokumen itu disebut sebagai dasar hukum untuk penggunaan militer secara langsung di Karibia. Sejumlah mantan pengacara militer mempertanyakan legitimasi pendekatan ini. Mereka menilai membunuh tersangka penyelundup narkoba di laut, alih-alih menangkap dan mengadili, tidak sesuai dengan hukum perang internasional. (P-*r/am)
No Comments