Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Dok/Ist)PRIORITAS, 30/11/25 (Jakarta): Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 bergerak di kisaran 4,9–5,7 persen dan menilai ruang ekspansi tetap terbuka meski tekanan global tinggi.
Bank Indonesia merilis proyeksi tersebut pada akhir November 2025. Proyeksi itu menegaskan kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran bergerak sinkron untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong kredit produktif.
“Inflasi tetap terkendali di level 2,5 ± 1 persen,” tulis laporan BI yang dirilis publik, dikutip Minggu (30/11/25).
BI menyebut prospek ekonomi 2027 juga naik. Proyeksi itu berada di rentang 5,1–5,9 persen, dengan asumsi stabilitas moneter terjaga dan kredit perbankan tumbuh lebih kuat.
Pemerintah memberi respons cepat atas proyeksi tersebut. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan data konsumsi, investasi, dan belanja publik membuka peluang pertumbuhan 2026 di level baseline 5,4 persen. Ia menyebut kombinasi kebijakan fiskal dan moneter membantu menjaga kepercayaan pasar.
Airlangga menilai penguatan ekonomi muncul dari stabilitas nilai tukar, daya beli yang terjaga, serta realisasi investasi yang naik sepanjang 2025. Ia menyebut indikator makro itu bikin pemerintah lebih pede menghadapi tekanan global. (P-Khalied M)
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
No Comments