Penampilan Dr Ahmad Fadhli (kiri), Dr Bramastyo Bontas Prastowo dan Rahman Toha Budiharto, MA ketika sedang memberikan pemaparan hasil studi. (‘Courtessy’ Detik)PRIORITAS, 20/11/25 (Jakarta): Isu ijazah Jokowi, kinerja Wapres Gibran, dan wacana duet Prabowo-Gibran dua periode mendapat atensi serius publik. Terkini, survei Adidaya Institute menunjukkan dinamika public mood atas tiga hal tersebut, sebagaimana informasinya diterima Beritaprioritas, Kamis (20/11/25).
Tersebutlah tiga pentolan Adidaya Institute, yakni Dr Ahmad Fadhli, Dr Bramastyo Bontas Prastowo dan Rahman Toha Budiharto, MA yang memberikan pemaparan hasil survei public mood masyarakat Indonesia di Kantor Adidaya Institute, Jakarta.
Dilaporkan, dalam survei Adidaya Institute tersebut, menggambarkan suasana hati masyarakat atau public mood atas sejumlah isu sosial yang muncul selama sebulan belakangan. Antara lain, kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rakka, ijazah Presiden Jokowi dan rumor Prabowo-Gibran dua periode.
Disebutkan, pada ketiga isu itu, mood public tampak sangat dinamis menyikapi isu-isu yang paling mengundang polemik ini.
Mayoritas percaya keaslian ijazah Jokowi
Misalnya saja pada isu ijazah Presiden Jokowi, sebagian responden tampak masih percaya Presiden Jokowi memiliki ijazah UGM seperti yang digaungkan selama ini.
Terbukti, dalam statisik survei Adidaya sebagaimana dikutip Detik.com, sebanyak 65,8 persen responden percaya Presiden Jokowi memiliki ijazah asli sesuai pernyataan selama ini.
Lalu, hanya sekitar 17,4 persen responden yang menyatakan tidak percaya.
Kemudian selebihnya 16,8 persen responden memilih untuk tidak memberi pernyataan atas polemik ijazah tersebut.
Gibran dipercaya dapat menjalani tugasnya
Selanjutnya, setali tiga uang, publik juga sangat percaya Gibran Rakabuming Rakka dapat menjalani tugas dan fungsi sebagai Wakil Presiden.
Adapun di tengah keraguan sejumlah pihak, survei public mood Adidaya Institute justru menampilkan fakta 75,2 persen responden percaya Wakil Presiden Gibran dapat menjalankan amanahnya.
Namun, tingkat kepercayaan tersebut tak berbanding lurus dengan keinginan untuk memadukan duet Prabowo-Gibran selama dua periode.
Merujuk survei, hanya sekitar 59,9 persen responden yang menginginkan duet Prabowo-Gibran berlangsung dua periode. Sebanyak 28,8 persen justru berharap kedua tokoh ini tak lagi dipasangkan pada periode pemilu berikutnya.
Dukungan atas kepemimpinan Prabowo
Selanjutnya, angka kepercayaan responden terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo selama dua periode justru jauh lebih tinggi.
Terungkap, sebanyak 73,6 persen responden justru mendukung Presiden Prabowo untuk memimpin Indonesia selama dua periode. Hanya sekitar 16,4 persen responden yang tidak mendukung Presiden Prabowo memimpin Indonesia selama dua periode. Lalu, sekitar 10,1 persen responden tampak belum memutuskan dukungan atas kepemimpinan Presiden Prabowo selama dua periode. (P-*r/jr)
No Comments