Tonton Youtube BP

Militer ambil alih pemerintahan, Madagaskar terjerumus dalam krisis politik

Zamir Ambia
15 Oct 2025 14:49
2 minutes reading

PRIORITAS, 15/10/25 (Jakarta): Militer Madagaskar merebut kendali pemerintahan usai parlemen memakzulkan Presiden Andry Rajoelina. Pemakzulan tersebut membuat Rajoelina melarikan diri setelah gelombang demonstrasi besar yang digerakkan oleh kalangan muda.

Dilansir Reuters, Sabtu (11/10/25), Rajoelina menolak mengundurkan diri meski aksi protes dari generasi Z terus meningkat. Kolonel Michael Randrianirina kemudian mengumumkan pengambilalihan kekuasaan lewat siaran radio nasional.

Ia menyebut militer membubarkan seluruh lembaga pemerintahan kecuali Majelis Nasional. Sebagai gantinya, sebuah komite militer akan memimpin negara selama dua tahun sebelum pemilihan umum baru digelar.

Senat, Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemilu, Mahkamah Kehakiman, serta Dewan Hak Asasi Manusia untuk sementara ditangguhkan. Sebelumnya, Rajoelina berupaya membubarkan Majelis Nasional lewat dekret, namun proses pemungutan suara pemakzulan tetap berjalan.

Kondisi tersebut menimbulkan kebuntuan konstitusional yang akhirnya dimanfaatkan militer untuk merebut kekuasaan. Rajoelina, yang pernah naik ke tampuk pemerintahan lewat kudeta pada 2009, mengecam tindakan pengambilalihan tersebut.

Mengungsi ke lokasi aman

Randrianirina merupakan komandan pasukan elit CAPSAT yang memiliki peran besar dalam kudeta tahun 2009. Presiden menyatakan dirinya telah mengungsi ke lokasi aman karena adanya ancaman terhadap keselamatannya.

Berdasarkan keterangan dari pihak oposisi dan sejumlah diplomat, Rajoelina kabur menggunakan pesawat militer Prancis. Bahkan, beberapa anggota parlemen dari koalisinya sendiri turut mendukung pemakzulan dengan alasan ia melakukan tindakan yang dianggap tidak sesuai dengan tanggung jawab seorang presiden.

Aksi demonstrasi awalnya pecah pada 25 September akibat krisis air dan listrik, namun segera berkembang menjadi gerakan perlawanan terhadap korupsi serta buruknya pelayanan publik.

Protes Nepal dan Maroko

Kemarahan masyarakat mencerminkan gelombang protes terhadap kalangan elit yang juga terjadi di negara lain seperti Nepal dan Maroko. Ribuan warga yang berkumpul di Antananarivo membawa spanduk menentang Rajoelina, menudingnya sebagai boneka Prancis karena memiliki kewarganegaraan ganda.

Sebagian demonstran membawa spanduk bergambar tengkorak dan tulang bersilang terinspirasi dari anime One Piece. Dalam salah satu aksinya, Randrianirina menanyakan kepada massa apakah mereka mendukung pengambilalihan oleh militer, dan pertanyaan itu disambut sorakan meriah.

Sebagian pengunjuk rasa berharap agar masa transisi menuju pemerintahan sipil segera dimulai dan pemilihan umum baru bisa digelar dalam waktu dekat. Pasukan elit CAPSAT menolak perintah untuk menembaki warga dan mengambil alih kendali militer, disusul pembelotan dari kepolisian serta pasukan gendarmerie yang sebelumnya mendukung Rajoelina. (P-Zamir)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x