28.9 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    Waduh! Penjualan mobil listrik turun sejak Maret 2025

    Terkait

    PRIORITAS, 1/7/25 (Jakarta): Tren penjualan mobil listrik di Indonesia terus melemah sejak Maret 2025. Penurunan itu tercatat konsisten, sekitar 1.000 unit per bulan, hingga akhir Juni 2025.

    Pada Januari 2025, penjualan mobil listrik mencetak angka tertinggi sebanyak 8.000 unit. Namun, perlahan jumlahnya menurun menjadi 7.000 unit pada April dan hanya 6.000 unit pada Mei 2025.

    “Penurunan penjualan mobil EV ini bertahap turun 7.000 unit kemudian di bulan Mei kemarin menjadi 6.000 unit. Jadi turunnya secara gradual,” ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara dalam Investor Market Today, Selasa (1/7/2025).

    Meski tren, Kukuh menuturkan, penjualan mobil listrik menurun, Gaikindo tetap menunjukkan sikap optimistis. Dia menyebut industri otomotif masih dalam tekanan secara umum, bukan hanya segmen kendaraan listrik.

    Penurunan tersebut, kata Kukuh, dianggap wajar mengingat iklim industri belum sepenuhnya pulih. Ia menekankan, situasi serupa juga terjadi di sektor otomotif konvensional.

    “Mengenai penurunan, kalau kita lihat tidak hanya mobil listrik, tapi secara keseluruhan industri kita secara keseluruhan memang masih tengah mengalami tekanan,” jelas Kukuh, seperti dikutip Beritaprioritas dari Beritasatu.com.

    Pameran otomotif harapan baru

    Untuk memulihkan penjualan, Gaikindo menjadwalkan pameran otomotif GIIAS 2025 pada Juli 2025. Kukuh menilai acara ini akan membantu mengenalkan produk baru sekaligus memantik pasar kendaraan listrik yang sedang lesu.

    “Bulan ini (Juli) kita ada pameran lagi yaitu GIIAS. Memang ini adalah saat dimana pabrikan akan mengenalkan produk terbarunya,” ungkap Kukuh.

    Sebelum penurunan sejak Maret 2025, sektor kendaraan listrik di Indonesia mencatat lonjakan penjualan. Data PwC dalam laporan Electric Vehicle Sales Review Q1–2025 menunjukkan, penjualan EV pada kuartal pertama mencapai 27.616 unit.

    Jumlah tersebut meningkat 43,4 persen dibanding periode sama tahun lalu. Lonjakan tertinggi terjadi di segmen BEV yang naik 152,5 persen, sedangkan PHEV meningkat 44,8 persen.

    Kondisi ini menunjukkan potensi pasar masih besar, meski ada jeda penurunan sementara. Faktor momentum, seperti pameran dan peluncuran produk baru, dinilai menjadi kunci untuk mengembalikan tren positif. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini