PRIORITAS, 25/6/25 (Jakarta): Saat ini, pihak Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) membentuk tim khusus (Timsus) untuk merazia pesantren ilegal dan palsu yang marak, terutama di wilayah Jawa Barat (Jabar).
“Banyak pesantren palsu, dan paling banyak ada di Jawa Barat. Saya akan lakukan razia dalam waktu dekat,” tegas Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin) seusai menghadiri International Conference on The Transformation of Pesantren di Jakarta, Selasa (24/6/25).
Dijelaskannya, razia ini bertujuan menindak pesantren ilegal yang menyebabkan pencemaran nama baik terhadap sekitar 39.000 pesantren resmi di Indonesia. Ia menyebut beberapa pesantren tersebut terindikasi melakukan praktik eksploitatif dalam pengelolaannya.
“Saya bersama tim akan melakukan penyadaran dan penertiban. Kita tidak boleh diam melihat penyelewengan yang mencoreng nama pesantren,” tegasnya.
Gunakan kewenangan negara
Ia menyatakan, sebagai menteri, ia menegaskan akan menggunakan kewenangan negara untuk menertibkan pesantren yang tidak tertib dan melanggar aturan.
Selain itu, Cak Imin juga mendorong kerja sama lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Agama, pemerintah daerah, dan aparat keamanan, untuk aktif mencegah tumbuhnya pesantren ilegal.
“Saya harap semua pihak, terutama Kemenag dan pemda, melakukan registrasi, review, serta deteksi terhadap pesantren-pesantren palsu. Banyak yang mengeksploitasi kemiskinan atas nama pesantren demi kepentingan segelintir orang,” demikian Cak Imin, dikutip Antara. (P-*r/Bst/jr)
