PRIORITAS, 9/10/24 (Jakarta): Viral, tiba-tiba Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto bertemu di Gelora Bung Karno (GBK). Apakah ini sekedar “pertemuan seorang sahabat, kawan, saudara” (pinjam isilah Jokowi, red)atau mengingatkan keduanya saat pertemuan pertama usai konstalasi panas di Pilpres 2019 atau ada apa yah?
Diketahui, usai Pilpres 2019, Presiden Jokowi memilih makan siang besama Prabowo Subianto di Senayan setelah menikmati perjalan bersama dengan transportasi publik Mass Rapid Transit (MRT). “Tidak ada lagi yang namanya 01, tidak ada lagi yang namanya 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong, tidak ada lagi yang namanya kampret,” kata Jokowi seusai turun dari MRT, mengajak seluruh warga ikut berekonsiliasi.
Meskipun pertemuan ini “Seolah-olah tidak formal tapi memiliki suatu dimensi yang sangat penting,” sahut Prabowo kepada wartawan. “Sesudah berkompetisi, bertarung dengan keras, tapi kita tetap dalam kerangka keluarga besar Republik Indonesia. Kita sama-sama anak bangsa, sama-sama ingin berbuat baik untuk bangsa Indonesia,” ujar Prabowo menanggapi ajakan rekonsiliasi Jokowi saat itu.
Kini, di tengah ”kemesraan” keduanya usai “keberhasilan” di Pilpres 2024, mereka kembali memilih melakukan pertemuan di area yang sama, GBK Senayan Jakarta. Pesan apa yang mau disampaikan kedua tokoh yang kini menjadi pusat perhatian publik ini.
Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana angkat bicara mengenai pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Plataran, Gelora Bung Karno (GBK) malam tadi (Selasa, 8/10/24).
Ari mengatakan keduanya memang selalu berkomunikasi intens baik formal maupun informal. “Presiden Jokowi selalu menjalin komunikasi yang erat dan intens dengan Presiden Terpilih di setiap kesempatan, baik dalam forum-forum formal maupun pertemuan informal,” kata Ari kepada wartawan, Selasa (8/10/24).
Ari mengatakan kebersamaan kedua pemimpin ini sangat diperlukan. Mengingat, masa transisi antara pemerintahan keduanya tengah berjalan.
Ia menyebut kebersamaan itu guna memastikan transisi berjalan lancar. “Kebersamaan antar dua pemimpin bangsa ini sangat diperlukan untuk memastikan proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Ari mengungkap banyak hal dibicarakan. Terutama soal keberlanjutan program ke depan. “Pada saat makan malam dibicarakan berbagai hal, terutama terkait keberlanjutan program-program pemerintahan ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Mensesneg Pratikno membenarkan adanya agenda tersebut. “Iya bener,” kata Pratikno ketika dikonfirmasi, Selasa (8/10/24).
Pratikno mengatakan makan malam itu berlangsung tertutup. Ia menyebut keduanya membahas kebersamaan dan keberlanjutan pemerintahan ke depan. “Private,” kata Pratikno saat ditanya apa yang dibahas Jokowi dan Prabowo. “Kebersamaan dan keberlanjutan,” sambungnya. (P-bwl)