Tonton Youtube BP

Undata dan Madani Palu: RSUD dengan layanan kesehatan publik modern, manusiawi dan berstandar internasional

Herling Tumbel
27 May 2025 13:54
2 minutes reading

PRIORITAS, 27/5/25 (Palu): Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menggelar pertemuan strategis bersama civitas RSUD Undata dan RSUD Madani di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), di Palu, Senin (26/5/25).

Pertemuan bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido,Sp.PK, M.Kes itu menjadi langkah awal Pemprov Sulteng mewujudkan layanan kesehatan publik yang modern, manusiawi, dan berstandar internasional di Sulawesi Tengah.

Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya penyediaan pelayanan umum yang berkualitas tinggi, tanpa diskriminasi, bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena itu ia mengusulkan agar RSUD Undata dan RSU Madani tidak hanya menjadi rumah sakit umum, tetapi juga menghadirkan layanan khusus yang dapat diakses oleh masyarakat umum secara maksimal.

“Rumah sakit ini bukan hanya soal bangunan, tapi bagaimana kita memberi pelayanan yang membuat masyarakat merasa dilayani secara layak dan bermartabat,” ujar Anwar Hafid.

Disebutkan, kedua rumah sakit tersebut, mengambil inspirasi dari RSUP Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas unggulan seperti JIS dan PCC. Dikatakan pulka, keberadaan rumah sakit ini merupakan komitmen dari program Berani Sehat.

Terinspirasi hal itu, Gubernur Anwar Hafid mendorong agar Sulawesi Tengah saatnya memiliki pusat pelayanan serupa di RSUD Undata. Ia menyarankan pemanfaatan ruang kosong di bagian belakang rumah sakit untuk membangun fasilitas modern yang dilengkapi teknologi dan sistem pelayanan terbaik.

“Kita harus berani membangun sesuatu yang menunjukkan Sulawesi Tengah bisa memiliki rumah sakit bertaraf internasional. Tidak perlu merombak semua, tapi tata kembali, benahi, dan modernisasi bagian-bagian penting, terutama bagian depan,” kata Anwar Hafid.

Tak hanya soal fasilitas, Anwar juga menekankan pentingnya perencanaan yang partisipatif. Ia meminta masukan langsung dari para tenaga kesehatan, arsitek, hingga perencana teknis agar desain rumah sakit dapat memenuhi standar keindahan, keamanan gempa, dan kenyamanan kerja tenaga medis.

“Saya ingin perencanaan ini lahir dari dialog bersama, dari mereka yang paham lapangan. Supaya desainnya bukan hanya indah, tapi juga kuat secara struktur, nyaman bagi petugas, dan aman bagi pasien. Termasuk soal pintu masuk, itu fleksibel. Yang penting masyarakat merasa dilayani dengan baik,” tegasnya.

Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido menegaskan pentingnya pendekatan holistik dan kolaboratif dalam pembangunan rumah sakit bertaraf modern ke depan. Ia menyambut baik arahan Gubernur dan mengajak seluruh civitas untuk mendukung upaya reformasi sistem kesehatan di daerah menjadi model yang mengedepankan pelayanan manusiawi, aksesibilitas publik, serta kesiapan menghadapi tantangan kesehatan masa depan. (P-Elkana L.)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x