PRIORITAS, 5/8/24 (Jakarta): Tercatat ada 82 juta orang (siswa) yang menjadi sasaran program makan bergizi gratis.
Program unggulan dari Prabowo-Gibran, yakni makan bergizi gratis tidak hanya tersedia untuk makan siang tetapi juga sarapan. Demikian Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan.
“Program makan gratis adalah terdiri dari sarapan dan makan siang untuk 82 juta jiwa bangsa Indonesia,” kata Hashim dalam pidatonya di acara Dialog Nasional di Gedung LPP RRI, Jakarta Pusat, pada Sabtu (3/8/24) lalu.
Selanjutnya Hashim menegaskan, Prabowo telah mengubah program makan siang gratis menjadi sarapan bergizi gratis. Dia menjelaskan kembali agar tidak terjadi simpang siur di tengah masyarakat.
Berangkat sekolah dengan perut kosong
Kemudisn, Hashim turut menyampaikan data dari Kemenko PMK yang menunjukkan jumlah data anak sekolah tidak sarapan sebelum masuk sekolah. Tercatat ada 18 juta anak yang berangkat sekolah dengan perut kosong.
“Ini adalah 41 persen anak sekolah yang menurut pemerintah masuk sekolah tanpa sarapan pagi,” tambahnya.
Selain itu, ada 30 juta anak pra-sekolah yang diduga juga mengalami permasalahan sama dengan generasi di atasnya. Hashim menduga apabila kakak tidak mendapatkan sarapan, begitu juga dengan adiknya.
Saat ini diperkirakan ada sekitar 30 juta lebih anak yang tidak mendapatkan makanan bergizi mulai dari sarapan atau makan siang, sehingga mengalami stunting. Hashim menyebut kondisi ini sebagai paradoks, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah tetapi rakyatnya berkekurangan.
Disebut Hashim, makanan bergizi gratis menjadi jawaban atau solusi dari permasalahan stunting yang terjadi tengah masyarakat. Nantinya 82 juta jiwa akan diberikan makanan gratis yang dikelola oleh Prabowo-Gibran.
“Ini investasi untuk anak-anak kita, untuk masa depan bangsa Indonesia,” tutup Hashim Djojohadikusumo. (P-BSC/jr) — foto ilustrasi istimewa