Tonton Youtube BP

Topan Ragasa tewaskan 14 orang dan 124 hilang di Taiwan

Jeffry Wuisan
24 Sep 2025 16:04
3 minutes reading

PRIORITAS, 24/9/25 (Taipei):  Topan Ragasa yang membawa hujan lebat dan menyebabkan banjir dahsyat di Taiwan, telah menyebabkan 14 orang tewas dan 124 lainnya hilang.

Menurut Pusat Operasi Darurat Taiwan, semua korban tewas di Kotapraja Guangfu, Kabupaten Hualien, akibat meluapnya danau di sungai Mataian. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Taiwan News, hari Rabu (24/9/25).

Banjir dilaporkan terjadi di 52 lokasi, dengan satu wilayah masih terendam, lapor Liberty Times .

Curah hujan di danau penghalang Sungai Mataian di Kotapraja Wanrong, diperkirakan mencapai 700–800 mm antara tanggal 22 dan 25 September, yang mengakibatkan luapan air dan banjir besar.

Sebanyak 8.310 orang sudah dievakuasi, dengan 20 tempat penampungan dibuka, menampung 777 penduduk.

Terdapat 463 laporan kerusakan, termasuk pohon tumbang, jalan rusak, terowongan, jembatan, tanah longsor, infrastruktur, dan utilitas.

Pemadaman listrik berdampak pada 15.227 rumah tangga, sementara 4.378 rumah tangga kehilangan layanan air.

Sambungan telepon rumah terputus untuk 1.251 rumah tangga, dengan 199 rumah tangga masih dalam perbaikan.

Kerusakan dilaporkan terjadi di 16 stasiun pangkalan bergerak, dengan empat di antaranya masih menunggu perbaikan.

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Hualien mengerahkan 67 kendaraan, 20 ambulans, dan 180 personel untuk operasi penyelamatan.

Bantuan datang dari Taitung, Pingtung, New Taipei, Yilan, Taipei, dan Tim SAR Khusus Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

Tim telah mengirimkan 48 kendaraan, 20 perahu, 148 personel, dan dua anjing penyelamat.

Selain itu, Komando Teater Operasi Keempat militer mengirimkan 340 pasukan, beserta 37 kendaraan dan mesin, ke Kotapraja Guangfu untuk pemulihan bencana.

Jembatan runtuh

Jembatan penghubung utama di Sungai Mataian, runtuh setelah hujan deras dan danau penghalang meluap akibat Topan Ragasa.

Jembatan Sungai Mataian di Taiwan runtuh pada hari Selasa akibat banjir dari Danau Barrier. Yang tersisa hanya tiang-tiang penyangga.(taiwannews)

Pukul 14.50, air mulai meluap melewati puncak bendungan longsor, dan pada pukul 14.58, permukaan air sungai di Jembatan Sungai Mataian melonjak, menurut ETtoday.

Pukul 15.24, air yang naik menghantam pilar jembatan, meluap ke dek, dan memecahnya menjadi beberapa bagian.

Warga mengabadikan runtuhnya jembatan dengan ponsel pintar mereka. Banjir meluap melewati tanggul, menyapu kendaraan, dan menjebak beberapa warga.

Rekaman drone pada hari Rabu menunjukkan arus masih deras di sekitar lokasi, dengan hanya beberapa penyangga jembatan yang tersisa. Lalu lintas di sepanjang ruas Jalan Raya Provinsi 9 di Guangfu masih terputus.

Saluran luapan bendungan telah terkikis hingga 80 meter hingga mencapai ketinggian 1.060 meter. Danau penghalang ini membentang seluas sekitar 50 hektar dan diperkirakan menampung 23 juta ton air.

Antara pukul 18.00 Selasa dan pukul 09.00 Rabu, curah hujan di daerah tangkapan air mencapai 219 mm.

Kondisi geologi yang tidak stabil di sekitar bendungan terus menimbulkan risiko penyumbatan atau luapan baru.

Menteri Perhubungan Chen Shih-kai memerintahkan Direktorat Jenderal Bina Marga untuk menyelesaikan pengalihan jalan sementara paling lambat 15 Oktober,  agar ambulans dan kendaraan logistik dapat melintas.

Rencana lain juga telah disusun untuk menyelesaikan pembangunan jembatan baja sementara pada Februari mendatang.

Sedangkan membangun jembatan permanen pada akhir tahun depan guna memulihkan ruas jalan raya ini.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x