29.3 C
Jakarta
Sunday, July 20, 2025

    Tolak rencana ‘gila’ Trump, pemimpin Eropa bersatu siapkan jurus

    Terkait

    Presiden AS Donald Trump mengangkat surat dari mantan Presiden Joe Biden saat ia mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada hari pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (Reuters)

    PRIORITAS, 30/1/25 (Paris): Beragam kebijakan dan rencana berani Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, termasuk menggabungkan Greenland sebagai wilayah negaranya telah memicu pembicaraan panik di antara para pemimpin Eropa, yang berencana untuk menghentikan hal tersebut.

    Sebagaimana dilansir Politico pada Kamis (30/1/25), Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen melakukan pertemuan dengan beberapa pemimpin negara Eropa lain untuk mengumpulkan dukungan terkait pendekatan agresif Trump terhadap wilayah tersebut.

    Disebutnya, pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris dan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin pada Selasa lalu berjalan sangat baik. Ia mengungkapkan sangat penting bagi Eropa untuk bersatu dalam masalah Greenland.

    Dikatakan, dirinya tidak bepergian untuk menyampaikan pidato. “Saya tidak perlu melakukannya. “Namun, saya melindungi kepentingan Denmark, dan saya melakukannya dengan sangat tegas saat ini,” sebut Frederiksen.

    Ia menegaskan, harus ada rasa hormat terhadap wilayah dan kedaulatan negara. “Ini adalah landasan yang sangat penting bagi tatanan dunia internasional yang telah kita bangun sejak Perang Dunia II,” tandasnya.

    Siap bersatu dukung Denmark

    Diketahui, di samping bertemu dengan para pemimpin Prancis dan Jerman, Frederiksen juga mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Brussels dan berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pekan lalu.

    Dilaporkan puls, Frederiksen dan Presiden Dewan Eropa António Costa juga telah mengadakan beberapa percakapan tentang Trump dan Greenland dalam beberapa minggu terakhir.

    “Kami telah mengoordinasikan apa pun yang akan atau akan kami katakan tentang Greenland dengan sangat erat dengan Denmark sejak awal,” kata seorang pejabat senior UE.

    Ia menambahkan, pihaknya sepenuhnya mendukung apapun yang diputuskan Denmark dan Greenland. “Kami siap, dan Denmark tahu itu, untuk menegaskan kembali hal itu kapan pun dibutuhkan,” kata pejabat senior UE tersebut.

    Sementara itu, para diplomat Eropa kini telah menyisihkan waktu untuk membahas hubungan Eropa dengan Trump – kemungkinan termasuk krisis Greenland – pada pertemuan informal para pemimpin UE di Brussels pada tanggal 3 Februari, menurut beberapa orang yang mengetahui rencana tersebut.

    Disebutkan pula, kembalinya Trump ke Gedung Putih lebih dari seminggu yang lalu telah menguji tekad sekutu Amerika di seberang Atlantik. Strategi di Eropa dan Inggris sejauh ini ialah mengabaikan kebisingan dan fokus pada apa yang sebenarnya dilakukan Trump.

    Diketahui, sebelum resmi dilantik, Trump menyebut ingin membeli Greenland dari Denmark dengan alasan keamanan nasional.

    Saat ini Greenland merupakan pulau terbesar di dunia, terletak di antara Samudra Atlantik dan Arktik, di mana sebanyak 80 persen wilayahnya ditutupi oleh lapisan es serta merupakan rumah bagi pangkalan militer AS yang besar. (P-jr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini