Tonton Youtube BP

Tersangka penembakan gereja Michigan seorang veteran Perang Irak

Jeffry Wuisan
29 Sep 2025 11:31
4 minutes reading

PRIORITAS, 29/9/25 (Grand Blanc): Tersangka penembakan dan pembakaran gereja di Grand Blanc, di Michigan, diidentifikasi sebagai mantan marinir AS dan veteran perang Irak. Ia bernama Thomas Jacob Sanford (40 tahun), asal Burton, Michigan, Amerika Serikat.

Data terbaru yang diperoleh Beritaprioritas.com, hingga Senin siang (29/9/25) ini, jumlah korban dalam serangan itu menjadi empat orang tewas dan sembilan luka-luka.

Tersangka tercatat empat tahun sebagai anggota Korps Marinir Amerika Serikat, seperti rilis USA Today.

Korps Marinir AS juga menyatakan Sanford bertugas dari Juni 2004 hingga Juni 2008.

“Di Korps, ia bertugas sebagai mekanik otomotif dan operator pemulihan kendaraan, dengan pangkat sersan”, ungkap seorang juru bicara Korps Marinir kepada NBC News, lapor The Independent.

Sanford dikerahkan dalam Operasi Pembebasan Irak dari Agustus 2007 hingga Maret 2008.

Selama masa tugasnya, ia menerima Medali Perilaku Baik Korps Marinir, Pita Penempatan Layanan Laut, dan Medali Kampanye Irak.

Selain itu, Sanford juga mendapat Medali Layanan Perang Global Melawan Terorisme, dan Medali Layanan Pertahanan Nasional.

Juru bicara tersebut mengatakan penempatan terakhir Sanford adalah di Batalyon Pemeliharaan ke-2 Resimen Logistik Tempur 25 di Pangkalan Korps Marinir Lejeune, Carolina Utara.

Motif belum diketahui

Kepala Polisi Kotapraja Grand Blanc, William Renye, mengatakan polisi belum menemukan motif tersangka melakukan serangan ke Gereja Yesus Kristus Orang-orang Suci Zaman Akhir tersebut.

Tersangka Sanford bersama istri dan putranya.(x.@ferozwala)

Hanya saja ada dugaan tersangka kemungkinan mengalami depresi, karena putranya sedang mengalami sakit akibat mengidap penyakit langka yang disebut hiperinsulinisme.

Tersangka dan keluarganya sudah lama mencari pengobatan hingga ke Texas.

Polisi mengatakan tersangka menabrakkan kendaraan pick-upnya ke bagian dinding depan gereja sekitar pukul 10.25 pagi.

Ia kemudian turun dan melepaskan tembakan ke arah jemaat gereja menggunakan senapan serbu dalam serangan itu. Polisi yakin hanya ada satu orang yang terlibat.

Sebanyak 10 orang langsung tumbang kena tembakan. Ada ratusan orang jemaat yang beribadah saat itu.

Ketika penembakan terjadi, anggota di dalam gereja melindungi anak-anak dan memindahkan mereka ke tempat aman.

Bakar gereja

Pihak berwenang mengungkapkan, selama penembakan, terjadi kebakaran, yang diyakini sengaja dilakukan Sanford.

Menurut polisi, kebakaran itu bukan akibat bom. Kebakaran itu berubah menjadi kobaran api besar.

Asap hitam pekat akibat kebakaran gereja Michigan terlihat dari jalan raya. (mlive)

Tersangka diduga menyiramkan bensin ke bagian bangunan gereja. Para penyelidik menambahkan alat-alat lain yang diduga sebagai pemicu telah ditemukan di lokasi kejadian.

Saat tersangka coba melarikan diri dari gereja, ia terlibat baku tembak dengan dua petugas dan ia tewas.

Kepolisian Negara Bagian Michigan mengakui sedang menyelidiki ancaman bom aktif lainnya.

Pihak berwenang juga mengatakan telah menggeledah beberapa gereja setelah adanya laporan kemungkinan ancaman bom.

Korban lain terjebak

Polisi mengatakan ada kemungkinan korban lain terjebak di dalam gedung gereja,  karena tidak dapat melarikan diri dari kebakaran tersebut.

“Kami yakin akan menemukan korban tambahan, setelah kami menemukan area kebakaran,” kata Kepala Polisi, William Renye.

Sejumlah anggota jemaat Gereja di Michigan yang selamat mengungsi agak jauh dari lokasi penembakan. (mlive)

Presiden Trump mengumumkan penyelidikan federal atas penembakan itu akan dimulai, sembari mengutuk kekerasan tersebut.

“Berdoalah untuk para korban dan keluarga mereka. Epidemi kekerasan di negara kita ini harus segera diakhiri,” tulis Trump dalam sebuah unggahan media sosialnya.

Pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penggeledahan di rumahnya dan sedang meninjau catatan teleponnya untuk menentukan motifnya.

FBI telah menugaskan 100 agen pada kasus tersebut untuk membantu mewawancarai para saksi.

“Seperti yang bisa Anda bayangkan, ada banyak saksi yang berada di dalam gereja, dan itu berarti banyak pernyataan informasi saksi yang harus kami peroleh,” kata Renye.

Kasus ke-324

Penembakan hari Minggu menandai setidaknya penembakan massal ke-324 di Amerika Serikat tahun ini, menurut Arsip Kekerasan Senjata.

Kepolisian menggeledah rumah tersangka penembakan gereja, yang terletak di dekat E. Atherton Road dan S. Center Road di Burton, Michigan.(mlive)

Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah pria bersenjata lain melepaskan tembakan di sebuah bar tepi pantai di Southport, North Carolina, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya delapan orang.

Pada tanggal 27 Agustus 2025 lalu, seorang penembak di Minneapolis menewaskan dua anak dan melukai 14 lainnya ketika ia menembaki sebuah gereja.

Robert Westman (23 tahun), berpakaian serba hitam melepaskan tembakan melalui jendela kaca patri di sebuah gereja yang berdekatan dengan Sekolah Katolik Annunciation, saat anak-anak dan guru berkumpul untuk Misa pertama tahun ajaran tersebut.

Para korban kemudian diidentifikasi oleh keluarga mereka sebagai Fletcher Merkel yang berusia 8 tahun dan Harper Moyski yang berusia 10 tahun. Tersangka tewas karena menembak dirinya sendiri ketika aparat penegak hukum bergegas ke tempat kejadian.

Pada tanggal 19 September 2025 lalu, Blake Richard Hoover didakwa dengan tuduhan pembakaran setelah diduga membakar Chabad of Charlotte County di Punta Gorda, Florida, beberapa hari sebelum Rosh Hashanah, dalam apa yang digambarkan polisi sebagai “kejahatan kebencian.”(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x