Tonton Youtube BP

Spanyol akhirnya gunakan kambing untuk cegah kebakaran hutan

Jeffry Wuisan
9 Aug 2025 15:15
4 minutes reading

PRIORITAS, 9/8/25 (Madrid): Pemerintah Spanyol sudah lama dibuat pusing dengan bencana kebakaran hutan. Karena itu, negeri matador tersebut akhirnya mengandalkan kambing sebagai pencegah alami api membakar hutan.

“Kenapa bukan banteng?. Hewan bertubuh bongsor itu hanya jago saat parade matador, tetapi kalah dibanding kambing yang rakus memakan berbagai jenis belukar kering, sehingga api yang muncul tidak mudah menyebar menjadi kebakaran hutan yang besar”, kata anggota dewan lokal Mataro, Jose Antonio Ricis, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Sabtu (9/8/25).

Kambing kini semakin menjadi andalan pemerintah Spanyol dalam membantu mengeleminasi kebakaran hutan, terutama pada saat gelombang suhu panas menerpa kawasan Eropa dua bulan belakangan ini.

Di wilayah Catalonia di timur laut Spanyol, sekitar 300 kambing hitam, cokelat, dan belang-belang berlari kecil di sepanjang jalan beraspal, hewan-hewan itu berhenti untuk memakan semak-semak kering yang berjajar di tepi hutan dengan lahap.

Kawanan kambing yang berkeliaran dari kota ke kota itu, merupakan bagian dari proyek percontohan di kota Mataro.

Hal itu merupakan bagian dari upaya lebih luas yang didanai Uni Eropa, untuk mengurangi risiko kebakaran hutan.

Menurut anggota dewan lokal yang bertanggung jawab atas pertanian, Jose Antonio Ricis, proyek tersebut sukses dan akan bertahan lama.

Kebakaran Catalonia menurun

Setiap musim panas, telah memicu kebakaran hutan di berbagai negara di Eropa selatan, menghancurkan sebagian besar lahan seiring meningkatnya perubahan iklim.

Namun di Catalonia tahun lalu, meskipun memasuki tahun ketiga kekeringan terburuk dalam satu abad, jumlah kebakaran hutan malah menurun.

Pemerintah daerah mengaitkan penurunan kasus kebakaran ini, dengan peningkatan langkah-langkah pencegahan kebakaran, yang salah satunya melibatkan hewan kambing.

Kambing dikenal karena nafsu makannya yang besar, bahkan memakan tanaman berduri seperti kaktus atau rumput liar.

Ini yang membuat mereka ideal untuk membersihkan semak belukar dan bahan mudah terbakar lainnya, guna membuat sekat api alami.

Sebenarnya praktik menggunakan ternak untuk membersihkan semak belukar yang mudah terbakar telah ada sejak berabad-abad lalu. Tetapi banyak petani sudah beralih ke mesin-mesin yang populer di zaman modern, meskipun membutuhkan biaya dan tenaga cukup besar.

Pada akhirnya, para petani di Catalonia Spanyol kini kembali menggunakan kambing untuk membantu teknik pertanian yang lebih berkelanjutan. Di wilayah Galicia, Spanyol, kuda liarlah yang melakukan pekerjaan tersebut.

Butuh kesabaran

Saat ini ada penggembala nomaden yang sangat terkenal di Catalonia. Mereka adalah Pedro Alba (38 tahun), Albert Noguera (42 tahun) dan Francesc Teixido (38 tahun).

Mereka biasa memimpin kawanan kambing merumput di sekitar wilayah perkotaan untuk membuat sekat bakar alami.

Mereka juga sering melintasi jembatan di atas jalan raya saat mereka berpindah dari kota Mataro ke Santa Susana, dekat pegunungan Montnegre di Catalonia, Spanyol.

Menjadi penggembala Kambing butuh kesabaran. Bersiul sebentar-sebentar, Francesc Teixido dan Pedro Alba, menginstruksikan anjing-anjing pekerja mereka untuk menggerakkan kambing-kambing di sepanjang perimeter area pemukiman di daerah Maresme, yang rawan kebakaran hutan.

Keduanya baru-baru ini memutuskan untuk menggabungkan kawanan ternak mereka masing-masing dan menjalani kehidupan penggembalaan kambing nomaden.

Kisah Teixido dimulai 14 tahun yang lalu dengan sebuah eksperimen kecil dalam menggembalakan kambing di Badalona, pinggiran kota Barcelona.

Namun, anggota kelompok awal lainnya segera bosan dengan gaya hidup yang menuntut, dan Teixido pun terpaksa tinggal sendirian dengan kawanannya yang sederhana, yang terdiri dari tujuh kambing.

“Awalnya, itu bahkan bukan sebuah profesi. Saya melakukannya sebagai hobi, untuk belajar,” kata Teixido.

Ia sebelumnya bekerja sebagai instruktur ski, berlayar, dan selancar angin. Namun ia lebih menyukai rasa kebebasan yang dirasakan saat ini.

Hasilkan susu lebih manis

Alba juga meninggalkan kehidupan yang sangat berbeda. Ia pernah menjadi musisi tur, tetapi kemudian pandemi melanda dan pembatasan perjalanan menjadi hal yang biasa.

Menghadapi perubahan karier yang tidak diinginkan, ia memprioritaskan mencari pekerjaan di mana ia juga dapat menghabiskan waktu dengan putranya yang masih kecil.

Jadi ia mulai dengan membeli beberapa kambing dari Teixido setelah bertemu dengannya di sebuah pesta.

Selain bisa membawa serta anaknya, Alba mengatakan ia senang mengonsumsi susu dan daging berkualitas tinggi, tetapi ia sangat tidak suka berurusan dengan birokrasi yang berbelit-belit.

Para penggembala kambing pencegah kebakaran hutan di Spanyol ini, dibayar masing-masing kotamadya yang menggunakan jasa mereka.

Mereka juga memperoleh penghasilan tambahan dari para pembuat keju, yang khususnya menghargai susu dari kambing-kambing.

Kambing yang digembalakan terus bergerak mencari semak atau berbagai jenis tanaman dan tidak memerlukan pakan tambahan seperti alfalfa.

Hasilnya kambing-kambing itu menghasilkan dadih (olahan susu alami) yang lebih manis, lebih berlemak dan lebih kaya protein dengan hasil lebih banyak serta rasa berubah sesuai musim.

“Apa yang awalnya tampak seperti kendala, justru menjadi kekuatan utama kami,” kata Teixido, merujuk pada kambing-kambing yang tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Sebagian besar pendapatan dari penjualan susu dan pemerintah kota yang membayar program pencegahan kebakaran hutan, dihabiskan para penggembala untuk mendapatkan peralatan pertanian lebih baik.

Pada akhirnya, keduanya tidak melakukannya demi uang.”Kalau dihitung jamnya, hasilnya tidak masuk akal,” kata Alba, merujuk jumlah jam menggembala yang sangat panjang. “Kami melakukannya karena kami percaya pada cara hidup yang berbeda dan cara mengelola lahan,”tambahnya.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x