32.1 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

    Siapkan serangan mematikan, Israel desak warga di Lebanon Selatan segera mengungsi

    Terkait

    PRIORITAS, 4/10/24 (Tel Aviv): Tampaknya segera terjadi serangan besar-besaran yang mematikan. Karena itu, pihak Militer Israel hari Kamis (3/10/24) mendesak warga di lebih dari 20 kota dan desa di Lebanon Selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka serta pindah ke utara untuk menghindari bahaya saat Israel melanjutkan operasi daratnya melawan Hizbullah.

    Ya, melalui akunnya di platform media sosial X, juru bicara bahasa Arab IDF, Letnan Kolonel Avichay Adraee menyarankan warga untuk pindah ke utara Sungai Awali untuk “menyelamatkan nyawa Anda.” Dia memperingatkan setiap gerakan ke selatan akan membahayakan mereka.

    Selanjutnya dia mengatakan, “Aktivitas Hizbullah memaksa IDF untuk bertindak tegas terhadapnya,” dan mengatakan IDF akan memberi tahu mereka kapan aman untuk pulang.

    Dilaporkan, IDF merilis video yang katanya pasukan beroperasi di Lebanon Selatan. Tentara Brigade ke-6 saat ini berada di Lebanon Selatan, “melakukan serangan terarah untuk menggagalkan dan menghancurkan infrastruktur organisasi teroris Hizbullah,” katanya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir VOA.

    Israel tewakan komandan Hizbullah

    Selain itu, IDF juga mengatakan pada hari Kamis (3/10/24), jet tempur Israel, dalam serangan pada hari Rabu (2/10/24), menewaskan komandan Hizbullah Khader Al-Shahabiya. Pernyataan tersebut mengatakan, Khader bertanggung jawab atas serangan roket pada bulan Juli yang menghantam lapangan sepak bola di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan menewaskan 12 anak.

    Sementara itu, pejabat kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Kamis (3/10/24), serangan udara Israel menghantam sebuah gedung apartemen di Beirut, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai tujuh lainnya.

    Kemudian, Amin Sherri, anggota parlemen Hizbullah, mendatangi lokasi tersebut pada hari Kamis (3/10/24), dan mengatakan Israel telah menyerang di daerah yang dihuni warga sipil dan organisasi-organisasi pertahanan sipil Lebanon lainnya.

    Iran Serang Israel

    Dilaporkan, ketegangan telah meningkat secara dramatis di kawasan itu sejak Selasa (1/10/24) malam, ketika Iran melepaskan rentetan sekitar 200 Rudal Balistik, aksi yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan ditujukan ke Israel.

    Diketahui, Iran melakukan serangan tersebut pada malam Tahun Baru Yahudi sebagai balasan atas serangkaian serangan Israel terhadap proksi-proksinya, termasuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli dan kepala Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah di Beirut minggu lalu.

    Lalu Perdana Menteri Israel Bejamin Netanyahu memperingatkan, Teheran “akan membayar” atas serangan itu, dan Kabinet Keamanannya bertemu Selasa (1/10/24) malam untuk membahas kemungkinan serangan balasan. Beberapa laporan menunjukkan Israel mungkin akan menyerang kilang minyak Iran atau bahkan lokasi nuklirnya.

    Sementara pada hari Kamis (3/10/24) saat meninggalkan Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden ditanya apakah AS akan mengizinkan Israel untuk melakukan serangan balasan dan apa rencana AS dalam hal itu.

    Lalu Biden mengatakan, “Pertama-tama, kami tidak mengizinkan Israel, kami menasihati Israel. Dan tidak akan ada yang terjadi hari ini. Kami akan membicarakannya nanti.”

    Tetapi, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan Rabu(2/10/24)! Teheran akan memberikan tanggapan yang keras terhadap pembalasan Israel.

    Terpisah, berbicara di Qatar, dalam jumpa pers bersama Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Pezeshkian mengatakan, Iran tidak menginginkan perang dengan Israel tetapi menyebut serangan udara di Teheran setelah pelantikannya yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagai provokasi Israel. Ia mengatakan, ia terus memperjuangkan perdamaian.

    Namun hingga kini Israel tidak pernah secara resmi bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Haniyeh tersebut.

    Selanjutnya, Israel hari Rabu (2/10/24) mengumumkan kematian delapan tentaranya dalam pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon selatan, sehari setelah Israel memulai apa yang disebutnya sebagai operasi darat “terbatas” untuk menghancurkan infrastruktur militan di sana.

    Dewan Keamanan PBB Bertemu

    Dari New York dilaporkan, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu (2/10/24) untuk membahas situasi yang memburuk.

    “Kebakaran (perang) yang berkobar di Timur Tengah dengan cepat berubah menjadi neraka,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres kepada dewan.

    Antonio Guterres menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, dan penghentian pertempuran di Lebanon. (P-jr ) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini