Tonton Youtube BP

‘Shutdown’ pemerintah AS berakihir: Trump rayakan kemenangan sementara, demokrat kecam kesepakatan pendanaan

Giovanni Riung
13 Nov 2025 14:48
2 minutes reading

PRIORITAS, 13/11/25 (Amerika Serikat): Setelah 43 hari, penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat akhirnya berakhir. Para pegawai federal mulai kembali menerima gaji, taman nasional dibuka kembali, dan berbagai layanan pemerintahan yang sempat terhenti kembali beroperasi. Sektor penerbangan yang sebelumnya kacau kini berangsur normal, meski tetap penuh tantangan seperti biasa.

Usai penandatanganan RUU pendanaan oleh Presiden Donald Trump, muncul pertanyaan besar: apa yang sebenarnya dicapai dari penutupan bersejarah ini, dan berapa besar kerugian yang ditimbulkan? Aksi ini bermula ketika Partai Demokrat di Senat menggunakan filibuster untuk menolak rancangan pendanaan sementara yang diajukan Partai Republik. Mereka menuntut agar subsidi asuransi kesehatan bagi warga berpenghasilan rendah tetap diperpanjang.

Namun ketika beberapa anggota Demokrat akhirnya setuju membuka kembali pemerintahan, hasil yang diperoleh sangat sedikit—hanya janji adanya pemungutan suara di Senat tanpa jaminan dukungan dari Partai Republik maupun Dewan Perwakilan Rakyat.

Langkah itu memicu kemarahan di kalangan Demokrat. Sebagian menuduh pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer, berperan dalam kesepakatan tersebut atau gagal mempertahankan posisi partai. Bahkan tokoh moderat seperti Gubernur California Gavin Newsom menyebut kesepakatan itu “menyedihkan” dan menyerupai bentuk penyerahan diri. Menurutnya, partai masih bermain dengan aturan lama di tengah situasi politik yang sudah berubah drastis di bawah Trump seperti di lansir dari BBC.

Sementara itu, Trump justru menyambut akhir penutupan ini dengan penuh kemenangan. Ia menyebut hasilnya sebagai “kemenangan besar” bagi Partai Republik dan mengkritik Schumer karena gagal menekan lawannya. Meski sempat menunjukkan tanda-tanda frustrasi terhadap anggota partainya sendiri selama proses berlangsung, Trump keluar dari situasi ini tanpa memberikan banyak konsesi berarti.

Meskipun popularitasnya menurun selama lebih dari sebulan terakhir, Partai Republik masih memiliki waktu sebelum pemilu sela mendatang. Sejumlah lembaga pemerintahan kini memiliki anggaran hingga September, tetapi Kongres perlu menyetujui pendanaan tambahan sebelum akhir Januari untuk mencegah penutupan berikutnya.

Sementara itu, isu utama yang menjadi sumber pertikaian subsidi asuransi kesehatan—masih mengancam jutaan warga yang berpotensi menghadapi lonjakan biaya premi. Jika hal itu tidak segera diatasi, tekanan politik terhadap Partai Republik bisa semakin besar.

Di sisi lain, sorotan politik sempat bergeser ke isu lain: kasus Jeffrey Epstein. Kongres akhirnya memutuskan untuk memaksa Departemen Kehakiman membuka seluruh berkas terkait kasus tersebut, membuat Trump geram karena pencapaiannya dalam membuka kembali pemerintahan tertutupi.

Peristiwa ini menjadi pengingat kuat bahwa strategi politik sebaik apa pun bisa terguncang oleh isu baru dalam sekejap. (P-Gio R)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x