PRIORITAS, 3/1/25 (Muan): Ya, pada hari Kamis (2/1/25) kemarin, polisi Korea Selatan menggerebek kantor Jeju Air dan Bandara Internasional Muan sebagai bagian dari investigasi kecelakaan tragis pesawat Boeing 737-800 yang mengakibatkan 179 korban jiwa.
Kantor pusat Jeju Air di Seoul, fasilitas di Bandara Muan, dan kantor aviasi regional menjadi lokasi penggeledahan. Sementara itu, CEO Jeju Air, Kim E-bae telah dikenai larangan bepergian ke luar negeri selama proses penyelidikan berlangsung, dilansir dari CBS News.
Polisi menegaskan akan mengusut tuntas penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Sementara itu, di lokasi kejadian, tim penyelidik terus bekerja dengan dukungan doa dari para biksu setempat.
Tangga bandara dipenuhi catatan dukacita dari para pelayat
Beberapa koki terkenal dari acara Netflix bergabung dengan relawan untuk menyiapkan makanan bagi keluarga yang terdampak, sementara keluarga korban membawa hidangan tradisional dan bunga ke lokasi kecelakaan. Di sisi lain, tangga bandara dipenuhi dengan catatan dukacita dari para pelayat.
Secara sukarela, masyarakat membayar kopi di kafe bandara untuk keluarga korban. Sementara itu, jenazah mulai diserahkan kepada keluarga untuk dipersiapkan pemakamannya.
Kecelakaan ini tercatat sebagai bencana penerbangan terparah yang pernah terjadi di Korea Selatan. Perekam suara kokpit berhasil diekstraksi, sementara perekam data penerbangan yang rusak akan dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis lebih lanjut.
Para pakar menyebutkan bahwa maskapai dan pesawat tersebut memiliki rekam jejak keselamatan yang baik, Jeju Air menegaskan kecelakaan ini tidak disebabkan oleh masalah perawatan. Diharapkan, penyelidikan ini dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. (P-Zamir)
