29.5 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

    RI perkuat ekspor ke Afrika di tengah ancaman tarif Trump

    Terkait

    PRIORITAS, 8/7/25 (Jakarta): Pemerintah RI terus memperluas ekspor ke berbagai kawasan global meskipun negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS) belum rampung. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan proses diplomasi ekonomi tetap berjalan aktif.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan, perluasan akses pasar luar negeri merupakan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Arahan dari Presiden (Prabowo Subianto) juga kita berupaya untuk meningkatkan atau memperluas akses pasar luar negeri,” kata Wamendag Roro usai membuka SSTC 2025 di Jakarta, Selasa (8/7/25).

    Pemerintah, kata Wamendag Roro, sedang menjajaki kerja sama dagang baru dengan Peru, Kanada, dan Tunisia. Ketiga negara itu sedang dalam proses penyusunan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA).

    “Kita mempunyai beberapa perjanjian perdagangan yaitu misalnya Indonesia-Peru, CEPA atau Comprehensive Economic Partnership Agreement. Kita juga ada dengan Kanada, tadi Tunisia salah satunya,” jelas Wamendag Roro, seperti dilansir Beritaprioritas dari Antara.

    Sementara itu, lanjut Wamendag Roro, negosiasi tarif impor Indonesia ke pasar Amerika masih dalam tahap pembahasan teknis. Tim Kementerian Koordinator Perekonomian masih berada di Washington DC untuk membahas hal tersebut.

    “Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) juga akan berkunjung ke Amerika Serikat setelah kegiatan BRICS yang saat ini sedang berjalan juga di Brasil. Jadi, mudah-mudahan nanti juga akan diberikan formal announcement oleh mereka,” kata Wamendag Roro.

    Ancaman tarif baru AS

    Presiden AS Donald Trump secara resmi mengirim surat kepada empat negara, termasuk Indonesia, terkait kebijakan tarif ekspor baru. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Agustus 2025.

    Surat tersebut menyebutkan, AS bakal menerapkan tarif sebesar 32 persen terhadap barang ekspor Indonesia. Tarif baru juga diberlakukan terhadap Bangladesh (35 persen), serta Kamboja dan Thailand (36 persen).

    Trump juga memperingatkan negara-negara tersebut untuk tidak membalas tarif AS. Ia menyatakan akan menaikkan tarif lebih tinggi jika terjadi respons sebaliknya.

    Pemerintah RI hingga kini belum menerima pengumuman resmi secara diplomatik dari pihak AS. Kementerian Perdagangan masih menunggu informasi lanjutan dan opsi kebijakan yang akan diambil.

    Indonesia perluas ekspor

    Meski dibayangi kebijakan dagang dari AS, Indonesia tetap memperkuat diplomasi ekonomi ke pasar nontradisional. Negara-negara Afrika menjadi fokus baru strategi ekspor nasional.

    Forum kerja sama Selatan-Selatan (South-South and Triangular Cooperation/SSTC) yang dibuka Selasa menjadi momentum penguatan akses pasar Indonesia ke kawasan Afrika.

    Melalui program SSTC, Indonesia berbagi pengalaman dalam promosi investasi dan perdagangan. Forum ini diikuti sejumlah perwakilan dagang dari Afrika Timur dan Afrika Barat.

    Pemerintah RI menilai kerja sama lintas kawasan berperan penting menjaga neraca ekspor. Strategi diversifikasi pasar dianggap relevan menghadapi fluktuasi ekonomi global. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini