PRIORITAS, 27/6/25 (Jakarta): Sebanyak empat pemuda yang diduga anggota perguruan silat ditangkap polisi usai mengeroyok dua pedagang makanan di Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, pada Kamis (27/6/25).
Tindakan kekerasan para pesilat ini diduga terjadi karena kesalahan identitas, di mana para korban disangka berasal dari kelompok silat rival.
Korban, yakni Mustofa (19) penjual tahu, dan Rofik (23) penjual nasi bebek, mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh dan kepala. Empat pelaku berusia antara 16 hingga 20 tahun telah diamankan di Mapolsek Sukolilo Surabaya, sementara 11 pelaku lainnya berhasil kabur saat polisi tiba di lokasi.
Berjumlah sekitar 15 orang
Dalam pemeriksaan, salah satu pelaku bernama ZN mengungkapkan, insiden pengeroyokan terjadi akibat kesalahpahaman. Ia mengatakan kelompok pesilat berjumlah sekitar 15 orang, dan korban yang mengenakan kaus hitam disangka merupakan anggota perguruan silat lain, sehingga langsung menjadi sasaran pemukulan.
“Masalahnya cuma salah paham pak, salah sasaran, waktu itu rombongan kami ada sekitar 15 orang, yang memukul satu orang. Saya tidak kenal dengan korban,” imbuh ZN.
Kanitreskrim Polsek Sukolilo AKP I Made Sutayana menjelaskan, pemukulan bermula dari penilaian sepihak terhadap penampilan korban. Hal itu memicu kekerasan yang tidak berdasar dan membahayakan keselamatan warga.
“Korban yang mengunakan kaos berwarna hitam dikira dari salah satu perguruan silat lainnya, akhirnya terjadi pemukulan,” ujar I Made Sutayana.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat pelaku kini menjalani pemeriksaan intensif. Mereka terancam hukuman hingga 5 tahun penjara sesuai pasal penganiayaan dalam KUHP. Polisi juga terus memburu para pelaku yang kabur. (P-*r/Zamir Ambia)