Ilustrasi parkinson. (iStockphoto)PRIORITAS, 10/11/25 (Jakarta): Penyakit parkinson menyerang sel saraf penghasil dopamin di otak, terutama di bagian substantia nigra.
Kekurangan dopamin memicu gejala seperti tremor, kekakuan otot, dan langkah pendek. Perubahan ekspresi wajah dan air liur berlebih juga menjadi tanda umum.
Mendeteksi parkinson sejak dini sangat penting. Pada fase awal, otak masih bisa merespons pengobatan neuroprotektif dengan lebih efektif.
Studi menunjukkan masa pra-diagnostik bisa berlangsung 3 hingga 15 tahun, menjadikannya waktu krusial untuk intervensi sebelum gejala parah muncul.
Di Indonesia, sekitar 200 ribu hingga 400 ribu orang hidup dengan parkinson. Penyakit ini menyebabkan lebih dari 1.100 kematian tiap tahun dan meningkatkan risiko demensia enam kali lipat, menurut data neurologi UNS.
Di Inggris, Parkinson’s UK melaporkan satu kasus baru muncul setiap 20 menit. Namun, diagnosis menurun 26 persen antara 2019–2021.
Penurunan ini dikhawatirkan menandakan banyak kasus belum terdeteksi, sementara jumlah penderita global diprediksi menembus 25 juta pada 2050.
No Comments