Ilustrasi menimbang berat badan. (iStockphoto)8
PRIORITAS, 4/11/25 (Yogyakarta): Penurunan berat badan terbukti menjadi cara efektif untuk mengendalikan prediabetes. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah meningkat di atas normal, tetapi belum sampai pada tahap diabetes tipe dua.
Upaya menurunkan berat badan membantu menekan jumlah lemak aktif, terutama di perut, yang sering melemahkan kerja insulin.
Sejumlah riset menunjukkan perubahan gaya hidup lewat diet sehat dan olahraga rutin mampu menunda, bahkan mencegah, diabetes. Kombinasi keduanya juga bisa menormalkan kadar gula darah tanpa obat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Endokrin Metabolik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Ali Baswedan, Sp.PD, KEM-D, menjelaskan hasil penelitian menunjukkan penurunan berat sekitar tujuh persen dari berat awal menurunkan risiko diabetes.
“Kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar perut, melemahkan kemampuan kerja insulin atau menurunkan sensitivitas insulin. Akibatnya, gula darah cenderung meningkat dan meningkatkan risiko munculnya prediabetes. Semakin meningkat berat badan, semakin besar risikonya,” terang Ali, Senin (3/11/25).
Ia menambahkan, orang dengan obesitas, riwayat keluarga diabetes, usia di atas 40 tahun, dan jarang bergerak, lebih rentan mengalami prediabetes.
Menurutnya, ketika berat badan turun, simpanan lemak berkurang, dan tubuh menjadi lebih peka terhadap insulin. Lemak yang berkurang juga menurunkan peradangan di tubuh. Hal ini mengurangi zat yang menghambat insulin bekerja dengan baik.
“Hasilnya glukosa darah lebih mudah masuk ke sel dan gula darah menurun,” jelas Ali.
No Comments