25.4 C
Jakarta
Sunday, June 1, 2025

    Nah !!! Pertama kali terjadi, ratusan warga Jalur Gaza usir militan Hamas

    Terkait

    PRIORITAS, 26/3/25 (Jalur Gaza): Ratusan warga Palestina untuk pertama kali melakukan aksi unjukrasa mengusir militan Hamas dari Jalur Gaza. Para warga berteriak-teriak agar seluruh militan Hamas segera keluar dari tanah mereka, karena telah menjadi penyebab perang dengan Israel.

    “’Hamas harus pergi. Cepat keluar dari Gaza. Kami sudah bosan dan tertekan di bawah todongan senjata”, demikian beberapa penggalan teriakan warga Palestina dalam aksi protes di ruas jalan kota di Gaza Utara, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Rabu (26/3/25).

    Pihak militer Israel belum menanggapi aksi protes tersebut. Tidak diketahui apakah tindakan melakukan unjuk rasa itu murni insiatif warga Palestina di jalur Gaza atau bagian konspirasi dengan militan Hamas, yang semakin tertekan setelah pasukan Israel melakukan ratusan pemboman dan pengepungan pasukan darat.

    Yang pasti para peserta unjuk rasa secara terang-terangan menentang kekuasaan militan Hamas dan mengatakan menolak diperintah dengan todongan senjata. Mereka juga menuntut diakhirinya perang.

    Seorang pengunjuk rasa mengatakan penduduk kota Beit Lahiya di Gaza utara bersikap damai. “Kami menuntut perdamaian dan keamanan serta tidak diperintah dengan todongan senjata,” katanya. Mereka juga membakar ban mobil dalam demonstrasi menuntut diakhirinya perang.

    Tuntut akhiri perang

    Ini adalah pertama kalinya warga sipil turun ke jalan dalam demonstrasi terorganisasi menentang Hamas. Militan Hamas sebelumnya menyerukan warga Palestina harus tetap bertahan dan warga Gaza berpegang teguh pada tanah mereka.

    Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Akhiri perang sekarang,” dan “Hamas, keluar, Hamas harus pergi.”  “Kami akan memutuskan siapa yang akan memerintah kami,” kata pengunjuk  rasa.

    Seorang aktivis lokal yang menentang Hamas meminta warga Gaza untuk meninggalkan ponsel mereka di rumah dan keluar untuk ikut berunjuk rasa. “Tunjukkan suara Gaza yang sebenarnya,” katanya dalam sebuah posting Telegram.

    Ia berharap orang-orang Palestina di bagian lain Jalur Gaza juga akan melakukan hal yang sama dan menuntut diakhirinya perang.

    Setelah cukup lama warga Palestina menggelar aksi protes, sejumlah militan Hamas tiba di lokasi untuk membubarkan demonstrasi tersebut.

    Konsekwensi menyedihkan

    Gejolak penentangan terhadap aksi militan Hamas, sebenarnya sudah mulai terlihat ketika salahsatu pejabatnya, Mousa Abu Marzook, mengatakan dia tidak akan mendukung serangan ke Israel selatan 7 Oktober 2023 lalu, jika dia tahu akan ada kehancuran di Gaza karena serangan balasan Israel.

    Pernyataan Marzook mengisyaratkan adanya perpecahan internal di dalam Hamas mengenai strategi militer dan negosiasi gencatan senjata.

    Pejabat Hamas tersebut mengakui pembantaian 7 Oktober di Festival Nova sebagai kesalahan, setelah menyadari konsekuensi yang sangat menyakitkan dan menyedihkan bagi penduduk Palestina di Jalur Gaza.

    Sampai hari Rabu pekan ini, pejabat kesehatan di Jalur Gaza menyatakan sudah 50.850 orang tewas dan lebih 115.000 mengalami luka-luka akibat serangan balasan Israel atas aksi militan Hamas.

    Pada gencatan senjata tahap pertama Januari hingga Februari, militan Hamas telah menyerahkan 33 sandera Israel dan sebaliknya Israel membebaskan 1.952 tahanan Palestina.

    Namun militan Hamas dan kelompoknya masih menyandera 59 orang Israel (35 diduga sudah tewas) di Jalur Gaza. Ini yang menyebabkan Israel kembali menyerang dan membombardir Jalur Gaza.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini