Tonton Youtube BP

Militer Amerika Serikat bersiap perang dengan China

Jeffry Wuisan
30 Sep 2025 23:41
2 minutes reading

PRIORITAS, 30/9/25 (Washington): Militer Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi perang dengan China. Departemen Pertahanan AS (Pentagon) telah mendesak produsen peluru kendali (rudal) untuk melipatgandakan empat kali  produksi, sebagai persiapan perang tersebut.

“AS sedang berupaya meningkatkan produksi rudal sebagai persiapan menghadapi potensi konflik dengan Tiongkok”, lapor Wall Street Journal seperti dikutip Beritaprioritas.com dari RT News, hari Selasa (30/9/25).

Departemen Pertahanan AS meluncurkan upaya tersebut pada bulan Juni, ketika mengundang para pembuat rudal terkemuka ke meja bundar Pentagon, kata sumber kepada surat kabar tersebut.

Dipimpin Menteri Pertahanan, Pete Hegseth dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Dan Caine, pertemuan tersebut mengundang kontraktor senjata besar, perusahaan rintisan seperti Anduril Industries dan pemasok komponen penting peralatan perang.

Wakil Menteri Pertahanan AS, Steve Feinberg, memainkan peran langsung yang tidak biasa dalam upaya tersebut, yang kabarnya dikenal sebagai Dewan Akselerasi Amunisi.

Pasokan 12 senjata

Pejabat tinggi tersebut secara pribadi menghubungi beberapa eksekutif setiap minggu, untuk memantau kemajuan mereka.

“Presiden Trump dan Menteri Hegseth sedang menjajaki berbagai cara luar biasa untuk memperluas kekuatan militer kita dan mempercepat produksi amunisi,” ujar juru bicara Pentagon, Sean Parnell, kepada surat kabar tersebut.

Upaya ini merupakan kolaborasi antara para pemimpin industri pertahanan dan pejabat senior Pentagon.

Dewan percepatan baru difokuskan pada pasokan 12 senjata yang diinginkan Pentagon, untuk menghadapi potensi konflik dengan China.

Beberapa pejabat dan pakar dilaporkan telah menyatakan kekhawatiran target Pentagon mungkin tidak realistis.

Mereka menyebutkan fakta perakitan sistem rudal tertentu, dapat memakan waktu hingga dua tahun.

Di saat yang sama, sertifikasi pemasok baru membutuhkan ratusan juta dolar untuk memastikan produk tersebut memenuhi standar militer.

Dana besar

Pendanaan masih menjadi perhatian utama lainnya, menurut para analis yang dikutip outlet berita tersebut.

Meskipun Rancangan Undang-Undang Besar dan Indah yang baru-baru ini disetujui Washington memberikan tambahan anggaran amunisi sebesar $25 miliar selama lima tahun, memenuhi target baru Pentagon tersebut dapat membutuhkan dana besar puluhan miliar lagi.

China dipandang AS sebagai saingan strategis utamanya karena modernisasi militernya yang pesat, pengaruhnya yang meluas di Indo-Pasifik, dan dugaan meningkatnya tekanan terhadap Taiwan.

AS khawatir China mungkin akan mencoba merebut secara paksa Taiwan yang berpemerintahan sendiri tersebut, sehingga berpotensi memicu konflik regional dengan melibatkan pasukan Amerika.

China telah menolak tuduhan tersebut, menegaskan Taiwan adalah masalah internal.

China  telah berulang kali menuduh AS memicu ketegangan dengan mempersenjatai Taiwan dan mendorong sentimen separatis.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x