PRIORITAS, 21/3/25 (New York): Wisata gunung berapi mengalami lonjakan dramatis karena wisatawan mencari pengalaman unik dan penuh petualangan yang menghubungkan mereka dengan kekuatan alam.
Negara-negara di seluruh dunia memanfaatkan tren yang sedang berkembang ini, memanfaatkan keajaiban geologi mereka untuk menarik pengunjung dan meningkatkan industri pariwisata mereka.
Dari dataran vulkanik Islandia hingga kawah belerang Indonesia, gunung berapi menjadi tujuan wisata utama bagi para ekowisata, pencari petualangan, dan mereka yang terpesona oleh sejarah alam.
Diterjemahkan dari Travel & Tour World (TTW) edisi Maret 2025, dari markas media ini di New York, Amerika Serikat, mereka membuat laporan ini, diolah Beritapriotas.com pada Jumat (21/3/25). Dibahas bagaimana wilayah vulkanik meningkatkan industri perjalanan di beberapa tujuan utama, berkontribusi terhadap ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menawarkan pengalaman yang tak tertandingi bagi wisatawan.
Tulisan ini cocok dibaca untuk mengisi akhir pekan menjelang libur panjang Idul Fitri 2025.
Menjadi wisata umum
Pariwisata gunung berapi bukan lagi pasar khusus. Dulunya hanya terbatas pada penjelajah dan ilmuwan ekstrem, kini telah menjadi pengalaman wisata umum yang menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Wisatawan tertarik pada pemandangan alam yang menakjubkan, kesempatan untuk menyaksikan letusan gunung berapi secara langsung, dan nilai edukasi dari pemahaman tentang kekuatan yang membentuk planet kita.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), ekowisata dan wisata petualangan telah mengalami pertumbuhan yang konsisten selama dekade terakhir, dengan kawasan gunung berapi muncul sebagai objek wisata utama.
Negara-negara dengan gunung berapi yang aktif atau tidak aktif telah memanfaatkan keajaiban alam ini untuk mempromosikan pariwisata ramah lingkungan, menawarkan tur berpemandu dan peluang eksplorasi diri di lanskap yang menakjubkan.
Islandia: Surga Gunung Berapi
Muntahan lava merah saat letusan gunung di Islandia pada 29 Mei 2024 lalu. Peristiwa alam berbahaya seperti ini malah menjadi daya tarik wisata. (Ist.)
Islandia berada di garis depan pariwisata gunung berapi, dengan lanskapnya yang menakjubkan yang dibentuk oleh api dan es. Negara ini merupakan rumah bagi beberapa gunung berapi aktif, termasuk Eyjafjallajökull dan Hekla, yang keduanya telah menarik perhatian signifikan selama bertahun-tahun.
Letusan Eyjafjallajökull pada tahun 2010, yang mengganggu perjalanan udara Eropa, secara tidak sengaja menempatkan Islandia di peta wisata gunung berapi.
Sejak saat itu, negara ini telah mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang ingin menjelajahi bentang alam gunung berapi, termasuk ladang lava, kawah, dan geiser.
Fokus Islandia pada ekowisata telah menjadi pendorong utama keberhasilan wisata gunung berapi. Dengan spa geotermal seperti Blue Lagoon dan wisata lintas alam di sekitar gunung berapi, negara ini menawarkan perpaduan unik antara relaksasi dan petualangan bagi para pengunjung.
Selain itu, pemerintah Islandia telah berinvestasi besar dalam infrastruktur pariwisata berkelanjutan, memastikan bahwa para pengunjung dapat menjelajahi situs gunung berapi tanpa merusak lingkungan.
Indonesia: Negeri api
Gunung Bromo di Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan yang ingin melihat pemandangan alam yang tidak biasa. Bahkan tak jarang ada wisatawan yang akan datang ke sini saat gunung meletus. (Ist.)
Indonesia adalah tujuan wisata gunung berapi utama lainnya, dengan lebih dari 130 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh kepulauannya. Negara ini merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, wilayah yang dikenal karena aktivitas gunung berapinya yang sering terjadi.
Gunung berapi seperti Gunung Bromo, Gunung Rinjani, dan Krakatau telah menjadi objek wisata ikonik, yang menawarkan kesempatan bagi para pendaki untuk mendaki gunung berapi, menyaksikan matahari terbit yang menakjubkan, dan bahkan mengamati letusan gunung berapi dari jarak yang aman.
Pemerintah Indonesia telah secara aktif mempromosikan wisata pendakian gunung berapi, bermitra dengan operator tur lokal untuk menyediakan pelatihan keselamatan, pendakian berpemandu, dan pengalaman edukatif.
Gunung Rinjani, yang terletak di Lombok, adalah tujuan pendakian yang populer, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Wisata gunung berapi Indonesia menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam dan makna budaya, karena banyak gunung berapi yang memiliki nilai sakral bagi masyarakat setempat.
Jepang: Perpaduan tradisi dan petualangan
Gunung Fuji yang indah di Jepang. (Ist.)
Jepang, rumah bagi Gunung Fuji yang ikonik, dikenal dengan bentang alam vulkaniknya yang indah. Selain itu, negara ini memiliki gunung berapi aktif seperti Gunung Aso dan Sakurajima, yang telah secara aktif diintegrasikan ke dalam pengalaman perjalanan.
Fokus Jepang pada ekowisata telah menyebabkan peningkatan dalam wisata gunung berapi berpemandu, khususnya di wilayah Kyushu dan Honshu, tempat wisatawan dapat merasakan segalanya mulai dari sumber air panas vulkanik (onsen) hingga mendaki kawah yang mengepul.
Perpaduan unik antara budaya tradisional dan wisata petualangan modern di negara ini menjadikannya tempat yang populer bagi para wisatawan. Gunung berapi di Jepang sering dikaitkan dengan kepercayaan Shinto, dengan gunung suci yang tidak hanya menawarkan petualangan tetapi juga makna spiritual.
Industri pariwisata telah memanfaatkan elemen budaya ini, menciptakan pengalaman mendalam yang memamerkan warisan gunung berapi negara tersebut.
Kosta Rika: Gunung Berapi dan hutan hujan
Sama dengan di negara lain, di Kosta Rika wisata gunung juga dikembangkan, seperti di kawasan Taman Gunung Berapi Arenal. (Ist.)
Kosta Rika, yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya, telah menjadi tujuan wisata populer bagi mereka yang tertarik dengan wisata gunung berapi. Negara ini merupakan rumah bagi beberapa gunung berapi yang masih aktif, termasuk Gunung Berapi Arenal, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Wisatawan dapat menjelajahi taman nasional di sekitar gunung berapi tersebut, mendaki melalui ladang lava, dan bersantai di sumber air panas alami yang dipanaskan oleh aktivitas geotermal gunung berapi tersebut.
Pemerintah Kosta Rika telah memprioritaskan pariwisata berkelanjutan, menjadikannya contoh utama dalam menggabungkan wisata gunung berapi dengan upaya konservasi. Taman Nasional Gunung Berapi Arenal adalah contoh utama, yang menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat aktivitas gunung berapi sambil melestarikan lingkungan alam.
Negara lain mendorong pariwisata Gunung Berapi
Beberapa negara lain juga memanfaatkan bentang alam gunung berapi mereka untuk mendorong pariwisata dan mempromosikan pembangunan daerah:
Guatemala: Gunung Berapi Pacaya dan Gunung Berapi Fuego populer untuk pendakian gunung berapi dan wisata mengamati lava.
Chili: Gunung berapi Villarrica dan Llaima di Patagonia menawarkan kesempatan untuk trekking dan bermain ski, dengan gunung berapi menjadi pusat wisata petualangan.
Meksiko: Popocatépetl dan Colima menarik wisatawan yang ingin merasakan letusan gunung berapi dan warisan budaya.
Hawaii (AS): Gunung berapi Kilauea dan Mauna Loa di Hawaii menawarkan kesempatan unik untuk mengamati gunung berapi yang masih aktif dan berinteraksi dengan daratan.
Aliran lava panas dari Gunung Kilauea di Hawaii, menjadi pemandangan indah bagi turis-turis pencinta wisata ekstrem. (Ist.)
Filipina: Gunung Berapi Mayon terkenal dengan bentuk kerucutnya yang hampir sempurna dan merupakan tujuan favorit untuk trekking gunung berapi dan fotografi.
Tanzania: Gunung Kilimanjaro, meskipun saat ini tidak aktif, menarik para pendaki, sementara Gunung Ol Doinyo Lengai di dekatnya menawarkan pengalaman gunung berapi yang unik.
Dampak ekonomi
Wisata gunung berapi tidak hanya mendorong industri pariwisata tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal. Pendapatan terkait pariwisata dari daerah gunung berapi telah menciptakan lapangan kerja, meningkatkan bisnis lokal, dan memperbaiki infrastruktur. Dari hotel dan restoran hingga operator tur dan penyedia transportasi, destinasi gunung berapi diuntungkan oleh masuknya wisatawan.
Di negara-negara seperti Islandia dan Indonesia, wisata gunung berapi telah menciptakan industri baru, seperti pemandu wisata gunung berapi, hotel khusus, dan bisnis suvenir, yang selanjutnya memperkaya ekonomi lokal.
Selain itu, peningkatan ekowisata yang terkait dengan gunung berapi telah mendorong praktik berkelanjutan, yang memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata tidak mengorbankan kerusakan lingkungan.
Tantangan dan peluang
Ilustrasi Gunung Rinjani meletus, menjadi pengalaman wisata dengan sensasi berbeda. (Ist.)
Meskipun maraknya pariwisata gunung berapi menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan, hal itu juga disertai dengan tantangan. Banyak gunung berapi yang terletak di daerah terpencil atau aktif secara geologis, yang menimbulkan risiko keselamatan.
Memastikan keselamatan wisatawan sambil mengelola letusan gunung berapi merupakan keseimbangan yang rumit bagi pemerintah dan badan pariwisata. Infrastruktur yang tepat, sistem pemantauan, dan rencana manajemen risiko sangat penting untuk memastikan bahwa wisatawan dapat menikmati pengalaman tanpa mengorbankan keselamatan mereka.
Meningkatnya pariwisata juga menimbulkan tantangan lingkungan, terutama dengan meningkatnya jumlah pengunjung di ekosistem yang rapuh. Praktik berkelanjutan, seperti mengurangi jejak karbon, mendukung masyarakat lokal, dan membatasi dampak lingkungan dari tur, sangat penting untuk kesehatan jangka panjang daerah gunung berapi.
Kesimpulan: Masa depan wisata gunung berapi
Wisata gunung berapi diperkirakan akan terus berkembang pesat, didorong oleh minat global yang semakin besar terhadap petualangan, wisata berbasis alam, dan pengalaman perjalanan yang berkelanjutan.
Negara-negara seperti Islandia, Indonesia, Jepang, dan Kosta Rika menjadi pelopor dalam menawarkan pengalaman gunung berapi yang luar biasa yang mendidik dan menginspirasi wisatawan.
Seiring dengan pemerintah dan bisnis lokal yang berinvestasi dalam infrastruktur, keberlanjutan, dan langkah-langkah keselamatan, wisata gunung berapi akan memainkan peran yang semakin penting dalam industri perjalanan global, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, dan kesadaran lingkungan.
Masa depan wisata gunung berapi terletak pada keseimbangan yang rumit antara menyediakan pengalaman yang menarik dan mudah diakses bagi pengunjung dan melestarikan warisan alam dan budaya yang membuat wilayah ini begitu unik.
Dengan langkah-langkah yang tepat, wilayah gunung berapi di seluruh dunia dapat terus berkembang sebagai tujuan wisata utama bagi para pencari petualangan dan wisatawan ekologi. (P-ht)
No Comments