PRIORITAS, 31/7/25 (Jakarta): Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) punya peran penting dalam memperkuat kapasitas Pendapatan Asli Daerah (PAD). Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Kamis (31/7/25).
“BUMD sangat diharapkan untuk menambah kapasitas pendapatan daerah supaya bisa belanjanya tidak minus. Karena banyak daerah-daerah yang belanjanya lebih tinggi dari target pendapatan (PAD),” ungkap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Indonesia Best BUMD Awards 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/25).
Dikatakan Mendagri, keberadaan BUMD juga mampu membuka lapangan kerja di daerah, memancing peran aktif sektor swasta, serta menjadi buffer zone atau zona penyangga di bidang-bidang strategis, termasuk di bidang pangan.
Menurutnya, kapasitas fiskal daerah umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kuat, sedang, dan lemah. Daerah dengan kapasitas fiskal kuat ditandai dengan dominasi PAD yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari dana transfer pusat.
Adapun kapasitas fiskal sedang dicirikan oleh PAD yang relatif seimbang dengan transfer pusat. Adapun kapasitas fiskal lemah ditandai dengan angka PAD yang lebih kecil dibandingkan dengan anggaran transfer dari pusat.
Dinilainya keberadaan BUMD sangat penting karena berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian di tingkat nasional.
Dikatakan Mendagri berdasarkan data Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Tahun 2024, kondisi BUMD di sektor jasa air minum dan aneka usaha terbagi dalam tiga kategori, yakni BUMD sehat sebanyak 346 unit, kurang sehat 303 unit, dan tidak sehat sebanyak 174 unit.
Pada konteks tersebut, Mendagri mendorong kepala daerah agar mampu menjadi pemimpin yang andal dalam mengatasi persoalan tersebut. Pasalnya, kunci dari BUMD yang profesional berasal dari kemampuan kepemimpinan kepala daerah yang andal, inovatif, dan memiliki kemampuan kewirausahaan yang baik.
“Oleh karena itulah kemudian pengawasan harus lebih kuat, supervisi harus lebih kuat,” katanya seperti dilansir dari Antara. (P-*r/AM)