PRIORITAS, 2/5/25 (Batam): Sekitar 1.000 buruh dari berbagai serikat pekerja turun ke jalan di Batam untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Aksi dimulai dengan long march dari Halte Panbil menuju Batamindo, yang menjadi titik kumpul utama.
Mengusung tema “Bersinergi Menghadapi Tantangan Global”, aksi ini menyoroti tiga tuntutan utama buruh: kepastian kerja, kepastian pendapatan, dan jaminan sosial.
Ketua KC FSPMI Batam, Yapet Ramon, menekankan bahwa ketidakpastian di tiga aspek ini masih menjadi masalah besar bagi buruh di Batam.
Ia menyoroti praktik outsourcing dan kemitraan sebagai penghambat kepastian kerja, serta ketidakjelasan status UMSK Batam sebagai isu krusial terkait pendapatan. Di sisi lain, Ramon juga menekankan pentingnya sistem perlindungan sosial yang kuat agar buruh merasa aman bekerja.
“Kami ingin regulasi yang melindungi hak, bukan memperbesar celah ketidakadilan,” ujar Ramon.
Aksi ini melibatkan berbagai serikat buruh seperti FSPMI, FSP SPSI TSK, FSP Farkes Reformasi KSPI, dan FSP FPBI, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan penekanan pada penyampaian aspirasi secara damai dan terukur.
Hari Buruh di Batu Aji, ada bakti sosial
Sisi lain, Polsek Batu Aji bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) memperingati hari buruh dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial di tiga titik wilayah Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
Kegiatan ini dipimpin Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, serta dihadiri oleh jajaran kepolisian dan perwakilan serikat pekerja. Lokasi bakti sosial mencakup rumah keluarga tokoh buruh SPSI almarhum Akta Tarmiji, Panti Asuhan Hizbul Wathani, serta rumah keluarga tokoh buruh FSPMI almarhum Yono Mulyo Widodo.
Kapolsek Batu Aji menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi Polri dan serikat pekerja dalam mempererat silaturahmi serta menjaga kondusivitas wilayah. “Nilai bantuan bukan yang utama, tetapi niat tulus untuk menjaga kebersamaan dan solidaritas sosial,” ujarnya.(P-Jeff K)
