Tonton Youtube BP

Lemhannas optimistis, konflik Thailand-Kamboja tak berujung krisis yang lebih besar

Zamir Ambia
29 Jul 2025 16:11
2 minutes reading

PRIORITAS, 29/7/25 (Jakarta): Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI meyakini, ketegangan antara Thailand dan Kamboja tidak akan menjadi krisis yang lebih besar. Penilaian ini dilandaskan pada komitmen kedua negara yang tergabung dalam ASEAN untuk tetap memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Kami meyakini bahwa konflik Thailand dan Kamboja tidak akan meluas karena situasinya dapat diatasi melalui penyelesaian damai,” imbuh Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Selasa (29/7/25), dikutip dari Antara.

Ace menuturkan, semua negara anggota ASEAN turut mengkhawatirkan kemungkinan meningkatnya konflik. Karena itu, menjaga stabilitas kawasan dipandang sebagai tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh seluruh anggota.

“Thailand dan Kamboja sebagai bagian dari komunitas ASEAN memiliki komitmen bersama untuk saling menghormati dan menjaga hubungan baik antarnegara,” katanya.

Menganjurkan agar RI berperan aktif

Lemhannas turut menganjurkan agar Indonesia berperan lebih aktif sebagai pemimpin alami di kawasan ASEAN dalam mendorong penyelesaian konflik melalui jalur damai. Ace menyebutkan,  Indonesia memiliki pengalaman serta hubungan historis yang dekat dengan kedua negara tersebut.

“Indonesia punya hubungan baik dengan Thailand dan Kamboja, dan pengalaman panjang dalam memediasi konflik. Ini jadi modal penting untuk mendorong gencatan senjata dan stabilisasi situasi,” ungkapnya.

Ace mengingatkan, perdamaian kawasan tidak hanya menyangkut aspek geopolitik, tetapi juga berdampak pada kelangsungan rantai pasok logistik dan ekonomi di Asia Tenggara.

“Penyelesaian damai harus menjadi prioritas demi menjaga stabilitas dan kepentingan bersama di kawasan ASEAN,” tegasnya.

Gencatan senjata

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan Thailand dan Kamboja telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku tengah malam ini. Kesepakatan dicapai dalam pertemuan khusus yang digelar di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025), dan difasilitasi oleh Malaysia sebagai Ketua ASEAN.

Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh PM Kamboja Hun Manet, Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai, serta dihadiri delegasi dari Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai mitra dialog strategis.

Dalam siaran pers bersama, kedua pemimpin menyatakan kesediaan untuk segera menghentikan tembakan dan kembali pada situasi normal. Pertemuan itu menjadi langkah awal penting menuju deeskalasi dan rekonsiliasi di antara kedua negara anggota ASEAN. (P-Zamir)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x