BENDERRAnews.com, 7/11/20 (Jakarta): Dikenal sebagai sosok yang rendah hati, tidak mau pamer dan tetap tulus melayani di tengah terpaan sindiran segelintir orang yang sirik, merupakan sifat utama Letjen TNI Dokter Terawan Agus Putranto. Beragam prestasinya, baik sebagai dokter maupun dalam posisinya sebagai Menteri Kesehata RI ternyata menarik perhati publik.
Itu sebabnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun berkepentinhan mengundangnya, sekaligus memberikan forum dunia bagi dokter Terawan ini untuk memaparkan keberhasilan Indonesia menangani pandemi Covid-19, khususnya dalam peneraoan metode IAR, sehingga kita tidak mengalami situasi kronis seperti di sejumlah negara besar dan banyak penduduknya (AS, India, Brasil, dll).
Ya, setelah lama tak muncul di depan publik, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akhirnya hadir dalam konferensi pers virtual bersama badan kesehatan dunia ( WHO) pada Jumat (6/11/20) kemarin.
Sembilan pilar
Terawan yang diundang WHO untuk memberikan pemaparan penanganan Covid-19 di Indonesia lantas menjelaskan tentang sembilan pilar yang menjadi dasar penerapan review intra aksi (intra action review/IAR) sebagaimana diterapkan di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan rekomendasi IAR dari WHO sebagai metode monitoring dan evaluasi penanganan Covid-19.
Sembilan pilar itu, menurut Terawan, menjadi kunci yang mendukung peningkatan koordinasi dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air. “Pertama, komando dan koordinasi, lalu komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, kemudian surveilans dan memperkuat tim investigasi, ” ujar Terawan.
“Selanjutnya, pengawasan transportasi internasional, penguatan laboratorium, kontrol infeksi, manajemen kasus, dukungan logistik dan operasional, serta manajemen pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Kerjasama pemangku kepentingan
Dia melanjutkan, kunci penanganan Covid-19 di Indonesia pun tidak lepas dari kerja sama pemangku kepentingan, baik pusat, Pemda, aparat keamanan, tenaga kesehatan dan masyarakat.
“Kerja sama dan partisipasi semua pihak merupakan kunci penanganan Covid-19. Seluruh stakeholder mendukung penanganan Covid-19 berdasarkan rekomendasi IAR dari WHO,” tambahnya.
Sebelumnya, WHO mengundang Menkes Terawan untuk berbicara tentang penanganan pandemi Covid-19 dalam konferensi pers virtual bersama badan kesehatan dunia ( WHO), Jumat (6/11/20).
Dalam surat undangannya, WHO meminta Terawan untuk berbagi “pengalaman Indonesia yang sukses menerapkan penggunaan IAR Covid-19 secara nasional”.
Terawan juga diminta berbagi “pelajaran penting yang didapat selama penerapan IAR dalam respons menangani wabah Covid-19”. IAR Covid-19 merupakan semacam tool evaluasi dan monitoring dalam penanganan Covid-19.
Dalam IAR Covid-19 Indonesia, misalnya, akan terlihat mana yang sudah diimplementasikan, mana yang masih butuh pengembangan, dan mana yang sama sekali belum diimplementasikan Indonesia. (B-KC/jr)
