PRIORITAS, 4/11/2025 (Batam): Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam, Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam sekaligus Wakil Walikota Batam, Li Claudia Chandra melanjutkan langkah diplomasi ekonomi ke Singapura.
Di Sands Expo and Convention Centre, Amsakar dan Li Claudia bertemu Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapore, Gan Siao Huang, membahas kelanjutan proyek Sustainable Industrial Zone (SIZ) — kawasan industri hijau hasil kerja sama strategis Indonesia dan Singapura.
“Pertemuan ini untuk mendorong percepatan kebijakan strategis nasional di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. Singapura juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk segera mengkonkritkan kerja sama yang telah disepakati,” ujar Amsakar dalam keterangan resminya diterima Selasa (4/11/25).
Dalam suasana pertemuan yang produktif, kedua pihak sepakat memperkuat pengembangan kawasan industri berkelanjutan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Proyek ini diarahkan menjadi model kawasan hijau berkelas dunia yang menggabungkan investasi, energi bersih, dan inklusivitas ekonomi.
Turut hadir dalam delegasi BP Batam antara lain Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan Sudirman Saad, Deputi Bidang Pelayanan Umum Ariastuty Sirait, dan Dirut PLN Batam Kwin Fo.
Sebelumnya, pada Juni 2025, Kementerian ESDM RI telah menandatangani MoU dengan pemerintah Singapura tentang pengembangan energi baru dan terbarukan di kawasan BBK.
Kolaborasi serupa juga berlanjut di Osaka, Jepang, saat BP Batam menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Rempang Energi Sentosa, Keppel Energy, dan mitra strategis lainnya untuk mendukung proyek SIZ.
Amsakar menegaskan, kerja sama lintas negara ini menjadi bagian penting dari Rencana Strategis BP Batam 2025–2029, yang menempatkan Batam sebagai pusat investasi dan transisi energi hijau. “Batam punya potensi besar menjadi episentrum industri ramah lingkungan. Ini bukan sekadar proyek, tapi tanggung jawab menyiapkan masa depan ekonomi berkelanjutan,” katanya.
Investasi Batam Melejit
Berdasarkan data BP Batam hingga triwulan III 2025, realisasi investasi menembus Rp54,7 triliun, atau 91 persen dari target Rp60 triliun. Angka ini melonjak tajam dibanding tahun sebelumnya (Rp43,26 triliun), dengan pertumbuhan QoQ +61,99% dan YoY +123,3%.
Rinciannya, PMDN tumbuh 147,85 persen dari Rp5,99 triliun menjadi Rp14,85 triliun, sementara PMA meningkat 41,97 persen dari Rp13,25 triliun menjadi Rp18,81 triliun.
Sektor jasa menjadi penyumbang terbesar investasi (Rp7,09 triliun), disusul sektor listrik, air, dan gas (Rp5,12 triliun), serta industri mesin dan elektronik (Rp4,57 triliun).
Selain itu, investasi baru pada periode Juli–September 2025 berhasil menyerap 51.939 tenaga kerja. “Investasi tidak boleh berhenti di angka triliunan, tapi harus terasa hingga ke dapur masyarakat. Ini bukti arah pembangunan Batam sudah di jalur yang tepat,” tutur Amsakar.
Peningkatan investasi ini didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur, digitalisasi layanan perizinan, serta reformasi sistem logistik dan energi.
Investor kini dapat memantau proses perizinan secara daring, yang mempercepat pelayanan dan meningkatkan kepastian berusaha.
“Kepercayaan pelaku usaha terhadap Batam semakin kuat. Ini hasil kerja kolektif antara pemerintah pusat, BP Batam, dan dunia usaha,” tutup Amsakar. (P-Jeff K)
No Comments