Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PP Pordasi Ir. Sherpa Manembu dan kuda “Milord” yang tewas di Derby Jateng 2025. (Foto: ist)
PRIORITAS, 26/2/25 (Manado): Di arena balap kuda, Derby Jateng 2025 yang lalu, terjadi insiden tewasnya salah satu kuda andalan Sulawesi Utara, Milord, karena bertabrakan dengan kuda tanpa joki.
Kasus ini masih menjadi bahan pembicaraan pecinta kuda balap di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara, dan perlu ada solusi untuk tidak terulang lagi.
Berkaitan dengan itu, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Pengurus Pusat (PP) Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia) Ir. Sherpa Manembu memberikan usulan agar aturan tentang joki sudah harus diadakan.
“Ini untuk keselamatan para joki dan juga kuda tunggangan. Masalahnya sampai saat ini belum ada aturan yang mengikat tentang joki. Mereka bisa menjadi joki untuk beberapa kuda tanpa batas,” ujarnya kepada Beritaprioritas.com, Rabu (26/2/25).
Ia mengusulkan, aturan untuk joki nanti dibatasi dalam setiap arena balap. Misalnya setiap joki hanya dibatasi paling tinggi 6 kali menjadi joki di saat ada kompetisi. “Sebab selama ini ada joki yang bisa sampai 10 kali atau lebih menunggangi kuda saat pertandingan dengan kuda yang berbeda-beda. Memang banyak pemilik stable mempercayakan joki tertentu, karena joki itu adalah pelatih kuda yang ikut pertandingan, ” tuturnya.
Sherpa Manembu menambahkan, terjadinya insiden tabrakan kuda di arena balap di Jateng Derby, harus menjadi pelajaran dan pengalaman untuk tidak terulang lagi. “Apalagi yang menjadi joki saat ini ada sekitar 85 persen orang Minahasa. Mereka ini selain sebagai joki, juga sebagai pelatih kuda. Di Jateng Derby itu ada empat joki yang terjatuh,” jelasnya.
Dalam insiden di Jateng Derby itu, Sherpa Manembu yang mengusulkan pembatalan penentuan juara. Kemudian hadiahnya dibagi rata bagi peserta di kelas tersebut yang diikuti Milord. “Memang saat itu Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo meminta masukan dari saya, dan saya sampaikan tidak perlu ada penentuan juara. Jadi harus dibatalkan karena insiden tersebut,” pungkasnya.
(P-Jeffry P)