25.2 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Jokowi mesti diingatkan tentang pernyataannya begini: …”Bitung dekat Asia Timur, ada kekuatan di sini, perbaikan pelabuhan untuk dorong ekspor-impor”…

    Terkait

    SOLUSSInews.com, 9/6/21 (Bitung): Pada hari Jumat (5/7/19) hampir dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo mendatangi Pelabuhan Internasional Bitung, sekaligus mencanangkan pengembangannya sebagai gerbang utama Indonesia ke Asia Timur (tentunya dengan Pasifik).

    Sayangnya, belakangan Jokowi seperti sudah melupakan pernyataannya ketika itu, karena Bitung kini seakan tak digubris lagi, malah dia menggenjot Makassar New Port, bahkan kini Ambon New Port. Ya, kita perlu ingatkan dia, agar tidak dianggap ‘plin plan’. Begitu juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), plus Pemerintah Kota Bitung yang kini dinakhodai para tokoh dari ‘pasukan merah’ PDI-P, mestinya akan lebih gampang memg-‘approach’ Jokowi yang notabene disebut Megawati Soekarnoputri sebagau petugas partai.

    Tegasnya, bagaimana sebetulnya nasib Bitung sebagai ‘Indonesian Hub Port’ (IHP) sebagaimana ditetapkan pemerintah bersama Kuala Tanjung di Sumatera Utara?

    Ada baiknya berikut ini redaksi SOLUSSInews.com menurunkan kembali secara utuh berita tentang kunjungan Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang dimuat BENDERRAnews.com, edisi Jumat (5/7/19) berikut ini:

    ….”Presiden Joko Widodo dengan seksama mendengar pemaparan Walikota Bitung (saat itu, Red) Maxmillian Jonas Lomban (bersama Gubernur Sulut, Olly Dondokambey) ihwal potensi Pelabuhan Bitung yang sudah dicanangkan sebagai ‘International Hub Port’ di kawasan Timur Indonesia.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun merespon dan mengungkapkan, perbaikan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara untuk mendorong volume ekspor impor.

    “Banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian Timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini, baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu,” kata Presiden Jokowi di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (5/7/19).

    Presiden Jokowi mengunjungi Pelabuhan Bitung dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Utara pada 4-5 Juli 2019.

    Mendukung KEK

    Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan internasional yang ditargetkan dapat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu prioritas pembangunan pemerintah.

    Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batu bara, minyak bumi, dan kayu lapis).

    “Ini sekali lagi kita tetap melihat fasilitas-fasilitas yang mendukung KEK, begitu fasilitas-fasilitas pendukungnya siap, maka KEK-nya berjalan,” tambah Presiden, seperti dilansir BeritaSatu.com dari ANTARA.

    Saat ini Pelabuhan Bitung sedang dalam masa perbaikan dan ditargetkan selesai pada Oktober 2019.

    “Kami ingin melihat semuanya, misalnya pelabuhan ini akan dimulai perbaikan pada bulan Oktober sehingga bisa untuk pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang ada sekarang. Sudah tadi saya sampaikan, Pak Wali Kota, Pak Gubernur juga, lahan disiapkan dari Pemda, kemudian ada yang bangun dari Kementerian Perhubungan. Setahun lah rampung,” tambah Presiden Jokowi.

    Jembatan Bitung-Lembeh

    Sementera itu, fasilitas pendukung yang juga masih akan atau sedang dibangun ialah jalan tol, dermaga, dan jembatan dari Bitung ke Pulau Lembeh.

    “Tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh, nanti pariwisatanya hidup, industrinya hidup di kawasan yang berbeda,” ungkap Presiden Jokowi.

    Meski jembatan berdiri, menurut Presiden, industri pelayaran juga tidak serta merta gulung tikar.

    “Nanti otomatis datang kalau turisnya banyak, tidak hanya di sekitar Manado atau di Bunaken tapi ini juga salah satu alternatif yang bisa dilihat bagus loh, bawah airnya juga cantik jadi industri ya dialihkan, kan ada yang lain, di sini bukan hanya urusan ke Lembeh saja, ke Ternate, Tobelo,” tegas Presiden.

    Ongkos perbaikan Pelabuhan Bitung diperkirakan mencapai Rp34,364 triliun dengan skema pendanaan kerja sama pemerintah dan badan usaha….”

    Begitulah rangkuman pernyataan Presiden Jokowi. Ayo Jokowi, jangan maju mundur lagi. Rakyat Sulut dan Indonesia Timur mayoritas menyenangimu. (S-BN/A NT/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini