Tonton Youtube BP

Kamala Harris kian berkibar, jajak pendapat tunjukkan unggul atas Trump

Jeffrey Rawis
12 Aug 2024 02:40
3 minutes reading

PRIORITAS, 12/8/24 (Washington): Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris kian berkibar jelang Pilpres AS, November 2024, karena semakin mendapat dukungan publik.

Dalam sebuah situs analis jajak pendapat terkemuka, “FiveThirtyEight” pada Jumat (9/8/24) waktu setempat menempatkan Kamala Harris unggul dari pesaingnya Donald Trump.

Dilaporkan, Kamala Harris naik 2,1 poin atas saingannya dari Partai Republik dalam rata-rata nasional. Jadi, saat ini Harris terus memperoleh kekuatan dalam pemilihan presiden AS, karena jajak pendapat secara nasional dan di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran menunjukkan dia semakin unggul atau mampu mengejar Donald Trump.

Sebagaimana Dikutip dari The Guardian, secara rata-rata di negara bagian yang masih belum stabil, Harris memimpin di Michigan dengan selisih dua poin, Pennsylvania dengan 1,1 poin, dan Wisconsin dengan 1,8 poin. Sedangkan Trump memimpin di Arizona dengan selisih kurang dari setengah poin dan di Georgia dengan selisih setengah poin.

Lalu di negara-negara bagian yang tidak memiliki cukup jajak pendapat untuk menghitung rata-rata, Trump unggul sekitar tiga poin di North Carolina dan para kandidat setara di Nevada.

Sementara di negara bagian terakhir, jajak pendapat CBS dan Bloomberg baru-baru ini menunjukkan Harris unggul dua poin.

Kemudian, pada hari Jumat pekan lalu, Nevada Independent melaporkan jajak pendapat yang menunjukkan Partai Demokrat unggul enam poin.

Kamala ubah persaingan

Dilaporkan, Kamala Harris yang merupakan Wakil Presiden AS berusia 59 tahun itu telah mengubah persaingan pemilu sejak pertengahan Juli.

Itu terjadi ketika Joe Biden (81) akhirnya mengindahkan seruan dari partainya sendiri untuk menyingkir dari kandidat yang lebih muda untuk menghadapi Trump (78).

Joe Biden mendukung Harris untuk mengambil alih posisi teratas Partai Demokrat pada pilpres AS 2024 November mendatang, sementara dia menjalani masa jabatan tunggalnya.

Sementara itu, pada Kamis malam, Amy Walter, dari Cook Political Report yang non-partisan, mengatakan kepada PBS, sebelum Harris ikut mencalonkan diri, Biden tertinggal dengan jumlah yang signifikan. Tidak hanya dalam perolehan suara nasional, namun juga di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran.

“Sekarang, ketika Harris ikut dalam persaingan, Anda telah melihat angka-angka tersebut bergerak cukup signifikan ke arah Harris, pergeseran empat atau lima poin di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran tersebut, yang mencerminkan apa yang kita lihat dalam jajak pendapat nasional,” terang Walter.

Akan tetapi, hal ini belum mengubah negara-negara bagian tersebut, dari negara-negara yang mendukung Trump menjadi negara-negara yang sekarang mendukung Harris.

“Artinya, saat ini persaingan tidak lagi berpihak pada Trump seperti, katakanlah, pada akhir bulan Juli, itulah sebabnya kami menyebut persaingan ini sebagai sebuah undian,” jelas dia.

Cawapres Harris

Selanjutnya, pilihan Harris untuk calon wakil presiden (Cawapres), Tim Walz, ialah Gubernur Minnesota.

Memang dampak Walz terhadap jajak pendapat belum terasa, namun beberapa pengamat menyatakan keterkejutannya karena Harris tidak mengungguli Josh Shapiro, Gubernur Pennsylvania, yang merupakan negara bagian menjadi medan pertempuran.

“Apalagi Walz juga memiliki pengalaman paling banyak (17,5 tahun) dalam posisi pengumpan wakil presiden tradisional (senator, gubernur, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pemegang jabatan tinggi eksekutif federal) dari pilihannya, yang kontras dengan pilihannya yang sangat terbatas.” Demikian para pengamat.

Namun pengalaman Cawapres dari Partai Republik, Senator Ohio, JD Vance hanya satu setengah tahun.

Selanjutnya, Reuters/Ipsos menemukan Harris naik lima poin, 42 persen dan Trump 37 persen, naik dua poin pada survei terakhir, yang diambil tepat setelah Biden mengundurkan diri.

Kemudian sebuah jajak pendapat nasional dari Marquette University di Wisconsin menunjukkan Harris naik enam poin, dengan 53 persen dukungan di antara pemilih potensial dan 47 persen untuk Trump. (P/KPS/jr) — foto ilustrasi istimewa

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x