27.1 C
Jakarta
Wednesday, October 23, 2024

    Jangan Gunakan Sabun Mandi untuk Mencuci Vagina, Bisa Ganggu Keseimbangan pH Alami

    Terkait

    PRIORITAS, 22/10/24 (Jakarta): Jangan menggunakan sabun mandi ketika membersihkan atau mencuci bagian intim wanita, vagina. Mencuci area kewanitaan secara berlebihan, terutama menggunakan sabun yang mengandung pewangi atau antiseptik, berpotensi mengganggu keseimbangan pH (potential of hydrogen) alami di vagina.

    Keseimbangan ini penting untuk menjaga flora baik yang melindungi dari infeksi. Ketika keseimbangan terganggu, bakteri jahat bisa berkembang biak, memicu iritasi dan keputihan yang tidak normal.

    Para ahli kesehatan menyarankan untuk membersihkan area tersebut dengan air bersih tanpa sabun, atau menggunakan produk khusus dengan pH seimbang, agar kesehatan organ intim tetap terjaga.

    Dilansir dari Healthline Selasa (22/10/2024) yang kemudian diberitakan Beritasatu.com,  terdapat tiga alasan mencuci vagina terlalu sering dapat menyebabkan keputihan dan menimbulkan masalah lain.

    1. Mengganggu Keseimbangan pH
      Vagina membersihkan dirinya sendiri dengan bantuan bakteri baik, yang menjaga lingkungan asam, mencegah mikroorganisme berbahaya tumbuh tak terkendali. Mencuci vagina dengan sabun atau air dapat mengubah keseimbangan pH yang rapuh ini dan menyebabkan infeksi, seperti infeksi jamur atau vaginosis bakterial.
    2. Menghilangkan Bakteri Baik
      Bakteri baik di vagina dapat dibunuh oleh sabun, semprotan, atau shower, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Produk-produk tertentu dapat mengganggu keseimbangan flora vagina yang alami, yang menyebabkan keputihan yang tidak normal.
    3. Meningkatkan Risiko Infeksi
      Mencuci bagian dalam vagina dengan sering hanya akan memperburuk infeksi yang ada. Metode pembersihan yang kasar dapat mengeringkan jaringan halus, menyebabkan robekan kecil yang memungkinkan bakteri dan infeksi masuk.

    Warna Keputihan yang Perlu Diketahui
    Selain itu, terdapat beberapa jenis-jenis keputihan yang perlu diketahui dan dikategorikan sebagai warna.

    – Putih
    Keputihan berwarna putih umum terjadi, terutama di awal atau akhir siklus menstruasi Anda. Biasanya, keputihan ini juga kental dan lengket, tanpa bau yang kuat.

    – Bening dan Encer
    Menjelang ovulasi, keputihan sering kali menjadi lebih bening dan basah. Anda mungkin juga melihat lebih banyak keputihan seperti ini saat Anda terangsang secara seksual atau hamil.

    – Bening dan Elastis
    Jika keputihan bening tetapi elastis dan seperti lendir, bukan encer, ini menunjukkan bahwa Anda kemungkinan sedang berovulasi.

    – Cokelat atau Berdarah
    Keputihan cokelat atau berdarah dapat terjadi sebelum dan sesudah siklus menstruasi Anda. Anda mungkin juga mengalami sedikit keputihan berdarah diantara periode menstruasi. Ini disebut bercak.

    Bercak yang terjadi selama waktu menstruasi Anda yang biasa dan setelah berhubungan seks tanpa penghalang atau perlindungan lain yang mungkin merupakan tanda kehamilan. Dan bercak selama awal kehamilan dapat menjadi tanda keguguran.

    – Kuning atau Hijau
    Keputihan yang berwarna kekuningan mungkin tidak menunjukkan adanya kondisi kesehatan karena warnanya dapat berubah secara alami saat terkena udara. Namun, keputihan berwarna kuning tua atau hijau terutama jika kental, menggumpal, atau disertai bau yang tidak sedap adalah tanda untuk menemui tenaga kesehatan. (P-ht)

     

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini