31.3 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

    Resmi !!! CEO Pfizer: Vaksin Covid-19 dapat diberikan sebelum akhir tahun ini, diprioritaskan orang tua dan petugas kesehatan

    Terkait

    New York, 14/9/20 (SOLUSSInews.com) – Berdasarkan informasi resmi terkini, vaksin Covid-19 milik perusahaan farmasi Pfizer sudah dapat didistribusikan kepada warga Amerika Serkat sebelum akhir tahun 2020, jika terbukti aman dan efektif. Hal itu diungkapkan CEO Pfizer Albert Bourla, Minggu (14/9/20).

    “Pfizer harus memiliki data kunci dari uji coba tahap akhir untuk BPOM (Food and Drug Administration/FDA) pada akhir Oktober,” kata Bourla dalam wawancara di CBS ‘Face the Nation.’

    Jika FDA menyetujui vaksin tersebut, perusahaan siap untuk mendistribusikan ratusan ribu dosis.

    Pandemi membuat pejabat kesehatan dan produsen obat di AS mempercepat pengembangan vaksin corona dengan berinvestasi di berbagai tahapan penelitian. Langkah itu bisa saja sia-sia, jika vaksin pada akhirnya tidak efektif.

    Raksasa farmasi AS ini telah bekerja sama dengan produsen obat Jerman, BioNTech. Pada Juli, pemerintah AS mengumumkan akan membayar perusahaan US$1,95 miliar untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin jika terbukti aman. Kesepakatan itu ditandatangani sebagai bagian Operation Warp Speed, upaya administrasi Trump untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin serta perawatan melawan virus corona.

    Bourla mengatakan, Pfizer telah berinvestasi senilai US$1,5 miliar untuk pengembangan vaksin Covid-19. Jika vaksin gagal bekerja, akan “menyakitkan” finansial perusahaan. “Pada akhirnya, itu hanya uang. Tapi itu tidak akan merusak perusahaan, meski akan menyakitkan,” katanya.

    Memicu sistem kekebalan

    Vaksin Pfizer mengandung materi genetik yang disebut messenger RNA, atau mRNA, yang diharapkan memicu sistem kekebalan untuk melawan virus.

    Pfizer merakan satu dari tiga perusahaan yang saat ini dalam uji klinis tahap akhir. Dua perusahaan lainnya ialah Moderna dan AstraZeneca, yang pada Sabtu mengumumkan melanjutkan uji coba setelah menghentikan sementara demi alasan keamanan.

    Pada Sabtu, Pfizer mengajukan proposal ke FDA untuk memperluas uji coba tahap akhir dengan memasukkan 44.000 relawan, atau naik signifikan dari target sebelumnya 30.000.

    Perkembangan itu terjadi ketika para ahli dan ilmuwan beberapa pekan terakhir mengungkapkan kekhawatiran,  Presiden AS Donald Trump menekan FDA untuk menyetujui vaksin sebelum dilakukan uji secara memadai.

    FDA tidak bisa ditekan

    Sementara Komisaris FDA Stephen Hahn, kepada The Financial Times bulan lalu bersikeras, pihaknya tidak bisa ditekan pihak mana pun termasuk Trump untuk mempercepat vaksin.

    FDA akan melewati proses tahapan persetujuan secara lengkap untuk membuat vaksin Covid-19 aman dan segera tersedia.

    Pada 8 September, sembilan produsen obat, termasuk Pfizer, merilis surat yang berjanji akan memprioritaskan keselamatan dan menjunjung tinggi integritas tahapan ilmiah dalam upaya mengembangkan vaksin corona.

    Jika sebuah vaksin disetujui didistribusikan sebelum akhir tahun, kemungkinan pasokannya akan terbatas.

    Prioritas orang tua

    Vaksin membutuhkan dua dosis dengan interval berbeda-beda, dan negara bagian masih menghadapi tantangan logistik seperti menyiapkan lokasi distribusi serta jarum suntik dan botol untuk imunisasi.

    Awal bulan ini, Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional merilis rancangan proposal untuk mendistribusikan vaksin di AS jika disetujui digunakan publik. Laporan itu diminta oleh Institut Kesehatan Nasional dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

    Vaksin akan didistribusikan dalam empat fase, dengan prioritas kepada petugas kesehatan, orang tua dan orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

    Selaun itu, pekerja esensial, seperti guru, orang di tempat penampungan tunawisma serta penghuni penjara akan menjadi daftar berikutnya yang diikuti anak-anak dan dewasa muda. Demikian CNBC. (S-CNBC/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini