30.4 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

    Iran minta jaminan AS tak mengebom lagi saat berunding soal nuklir

    Terkait

    PRIORITAS, 2/7/25 (Teheran): Pemerintah Iran memberikan sinyal untuk siap berunding lagi soal program nuklirnya, namun meminta jaminan dari Amerika Serikat agar tidak kembali mengebom negara mereka.

    “Pertama-tama kami harus memastikan bahwa Amerika tidak akan kembali menyerang kami dengan serangan militer selama negosiasi,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, seperti dikutip Beritaprioritas dari kantor berita Iran, IRNA, hari Rabu (2/7/25).

    Araqchi menyebut program nuklir Iran hanya bertujuan damai.

    Meski begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk dimulainya kembali perundingan tidak langsung dengan Amerika Serikat, mengenai pencabutan sanksi dan pengayaan uranium untuk program nuklir.

    “Pintu-pintu diplomasi tidak akan pernah tertutup rapat”, jelasnya.

    Araqchi mengatakan Iran sangat membutuhkan jaminan dari AS untuk terlibat dalam putaran negosiasi baru nanti.

    “Agar kami dapat memutuskan untuk terlibat lagi. Dan saya pikir dengan semua pertimbangan ini, kami masih membutuhkan lebih banyak waktu.”

    Hak Iran

    Dalam wawancara dengan CBS News, Menlu Abbas Araqchi menggarisbawahi hak sah Iran untuk memperkaya uranium.

    Menurut dia,  program nuklir damai Iran telah berubah menjadi masalah kebanggaan dan kejayaan nasional.

    Menteri luar negeri tersebut merujuk pada upaya AS-Israel untuk melenyapkan program nuklir Iran.

    “Kita tidak dapat menghancurkan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk pengayaan melalui pemboman”, ujarnya.

    Terkait respons terhadap agresi Israel, Araqchi mengatakan Iran telah menunjukkan selama perang selama 12 kemampuan untuk mempertahankan diri.

    “Kami akan terus melakukannya jika ada agresi yang dilancarkan terhadap kami”, katanya.

    Pada 13 Juni 2025, Israel memulai serangan udara terhadap Iran, termasuk fasilitas nuklirnya, yang menewaskan ratusan ilmuwan, personel militer, dan warga sipil.

    Amerika Serikat bergabung dalam perang tersebut melawan Iran dengan menyerang lokasi nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada tanggal 22 Juni 2025. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini