PRIORITAS, 29/6/25 (Jakarta): Peneliti dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital menganalisis 86.000 orang dewasa selama 11 tahun. Hasilnya, 5.819 peserta meninggal dunia, dan salah satu faktor yang muncul secara konsisten ialah pola tidur siang yang tidak sehat.
Berikut daftar lima pola tidur siang yang terbukti berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dan gangguan kesehatan.
1. Lebih dari 30 menit
Durasi tidur siang di atas 30 menit meningkatkan risiko metabolik. Studi menyebut, waktu istirahat terlalu lama bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Peneliti menemukan korelasi antara tidur siang panjang dan kematian akibat semua penyebab, bahkan setelah disesuaikan dengan variabel seperti BMI, konsumsi alkohol, dan kualitas tidur malam.
2. Tidur tidak teratur
Melansir CNBCIndonesia.com, tidur siang yang tidak konsisten mengganggu siklus biologis harian. Ritme ini dikenal sebagai sirkadian, dan penting untuk menjaga fungsi organ vital.
Gangguan ritme sirkadian dapat menurunkan daya tahan tubuh dan memicu stres hormonal yang berdampak ke jantung dan sistem metabolisme.
3. Tanda kelelahan kronis
Tidur siang berulang di waktu 11.00-15.00 dapat mengindikasikan kelelahan kronis. Peneliti mencatat, kantuk berat di jam itu bisa menandakan penyakit metabolik atau gangguan tidur malam.
Tidur di rentang jam ini juga rawan mengganggu produktivitas dan transisi alami ke malam hari.
4. Tidak konsisten
Tidur siang yang terjadi di waktu berbeda-beda setiap hari membuat tubuh sulit beradaptasi. Akibatnya, otak dan sistem saraf tidak dapat mengenali pola istirahat tetap.
Kondisi ini dapat memicu gangguan fokus, peningkatan tekanan darah, dan risiko peradangan kronis.
5. Picu risiko hipertensi
Harvard Heart Letter (2022) melaporkan hasil studi terhadap 360.000 orang dewasa. Mereka yang sering tidur siang memiliki risiko hipertensi naik 12 persen dan risiko stroke naik 24 persen.
Peneliti menyimpulkan, frekuensi tinggi tidur siang dapat menjadi indikator awal masalah jantung, metabolisme, atau gangguan tidur yang lebih serius. (P-Khalied Malvino)