PRIORITAS, 3/7/25 (Jakarta): Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan investasi sebesar US$27 miliar atau sekitar Rp437 triliun di berbagai sektor penting.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7/25).
Investasi besar ini meliputi sektor energi hijau, industri petrokimia, serta layanan bahan bakar untuk penerbangan—yang oleh kedua negara dipandang sebagai wujud komitmen bersama dalam membangun kemitraan ekonomi yang modern dan berkelanjutan.
Dalam pernyataan tertulis bersama, Indonesia dan Arab Saudi mengapresiasi penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) serta perjanjian kemitraan antara entitas swasta dari kedua negara. Total nilai keseluruhan kesepakatan itu diperkirakan mencapai US$27 miliar.
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk menjadikan energi terbarukan dan sektor penerbangan sebagai fondasi utama dalam pengembangan hubungan ekonomi ke depan.
Berbagai proyek strategis yang dirancang diyakini akan mendorong percepatan transisi energi di Indonesia dan meningkatkan peran negara dalam jaringan rantai pasok global.
Presiden Prabowo bersama Putra Mahkota MBS juga menyampaikan komitmen bersama untuk mempererat kolaborasi di bidang kesehatan.
Kerja sama ini difokuskan pada pemenuhan standar kesehatan bagi jemaah haji dan umrah, serta pengembangan investasi di sektor farmasi, vaksin, dan teknologi medis.
SDM kesehatan menjadi fokus utama
Penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan turut menjadi fokus utama kedua negara. Indonesia dan Arab Saudi berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif guna memperkokoh ketahanan sistem kesehatan nasional masing-masing.
Di luar sektor kesehatan dan energi, kerja sama investasi antara kedua negara juga mencakup sejumlah bidang strategis lainnya, seperti ekonomi digital, reformasi sistem hukum, ketenagakerjaan, pengembangan budaya, pendidikan dan penelitian ilmiah, serta sektor pariwisata dan olahraga.
Di bidang pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan, kedua kepala negara sepakat untuk memperkuat kerja sama teknis dan perdagangan guna merespons tantangan global seperti krisis pangan dan dampak perubahan iklim.
Pemberantasan terorisme hingga keamanan siber
Sementara itu, dalam sektor pertahanan dan keamanan, Indonesia dan Arab Saudi memperdalam kemitraan di berbagai aspek, termasuk pemberantasan terorisme, penanggulangan paham radikal, keamanan siber, pertukaran informasi intelijen, serta program pelatihan. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menjaga stabilitas regional dan global.
Sebagai dua kekuatan utama di dunia Islam, kedua negara juga menegaskan pentingnya sinergi dalam berbagai forum internasional seperti IMF, Bank Dunia, G20, OKI, dan Gerakan Non-Blok.
Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara berkembang serta menghadapi berbagai tantangan global dengan pendekatan yang inklusif.
Dengan total investasi senilai Rp437 triliun, lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi menandai tonggak penting dalam penguatan kemitraan strategis antara Jakarta dan Riyadh. (P-*r/Zamir Ambia)