PRIORITAS, 8/11/24 (Surabaya):
Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua. Pribahasa tersebut tepat dialamatkan kepada
warga Surabaya, Rafael Axel yang menjadi polisi gadungan.
Melalui media sosial, dia mencari wanita untuk dijadikan korban. Sebanyak 10 perempuan berhasil diperdaya, pria berusia 19 tahun asal Gayungan, Surabaya itu dengan menipu perempuan dan menggasak harta benda para korbannya. Salah satunya emas.
Kapolsek Wiyung Kompol Slamet Agus Sumbono mengatakan saat melakukan aksinya, pelaku mengaku sebagai polisi yang berdinas di kesatuan intel Polda Jawa Timur. Melalui media sosial, dia mencari wanita untuk dijadikan korban.
“Setelah berkenalan, pelaku mengajak korban untuk bertemu. Setelah itu, pelaku dan korban menjalin hubungan asmara,” kata Agus kepada wartawan, pekan lalu.
Agus menambahkan dalam aksinya yang terakhir, pelaku berhasil memperdaya korban berinisial RN (22) warga Wiyung Surabaya. Setelah sebulan menjalin asmara, pelaku membujuk rayu korban untuk meminjamkan perhiasannya berupa gelang seberat 9 gram.
“Pelaku ini merayu korban untuk meminjamkan gelang emas miliknya. Dengan bujuk rayu akan mengembalikan emas tersebut setelah satu minggu,” tambahnya.
Setelah waktu yang dijanjikan tiba, lanjut Agus, korban menagih perhiasan tersebut. Namun pelaku masih berkelit dan meminta waktu seminggu lagi. Bahkan, pelaku kembali meminjam uang korban sebesar Rp 125 ribu.
“Karena merasa tertipu, korban langsung melaporkan kejadian tersebut. Hingga saat diamankan ke Polsek Wiyung, pelaku tak bisa mengembalikan perhiasan tersebut hingga terbongkar bahwa pelaku adalah polisi gadungan,” jelas Agus.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sebagai polisi angkatan 47. Untuk mendapatkan seragam polisi, dia menipu anggota polri yang ditemuinya. Dia mengaku bertugas di Mabes Polri dan meminjam seragam polisi dengan alasan tidak sempat untuk membeli.
“Pelaku juga mengaku senior dan menipu anggota polri yang dimintai seragam tersebut. Namun setelah bertemu dengan anggota polri angkatan tahun 47, saat dicek di group WhatsApp seangkatannya, tidak ada yang mengenal pelaku,” tutur Agus.
Seperti dilansir Detik.com, dari hasil penyelidikan, pelaku menipu lebih dari 10 perempuan. Namun yang baru melaporkan kejadian tersebut masih dua orang.
“Ada lebih dari 10 wanita yang menjadi korban penipuan polisi gadungan ini. Tapi yang melaporkan masih dua orang. Kalau ada masyarakat yang pernah mengalami penipuan dengan pelaku ini, bisa segera melaporkan ke polisi,” pungkasnya.(P-wr)— foto ilustrasi istimewa