Empat nelayan Batam yang melewati batas perairan tanpa disengaja, Kamis dipulangkan dari Malaysia. Bakamla lakukan penjemputan di tengah laut. (Bakamla Batam)PRIORITAS, 15/11/2025 (Batam): Empat nelayan asal Batam akhirnya kembali ke Indonesia setelah lebih dari sebulan diamankan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) akibat tanpa sengaja melintas batas perairan.
Informasi yang diperoleh dari Bakamla, Sabtu (15/11/25) menyebut, proses pemulangan berlangsung dramatis melalui serah terima di tengah laut yang melibatkan APMM Malaysia, KJRI Johor Bahru, dan Bakamla RI, Kamis kemarin.
Serah terima dilakukan di titik rendezvous perbatasan laut Indonesia–Malaysia dan diterima oleh Kepala Zona Bakamla Barat, Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto, yang diwakili Kolonel Bakamla Yudi Priyatno, S.E.
Empat nelayan berinisial AT (57), GA (26), MT (37), dan MR (34) sebelumnya berangkat dari Tanjung Uma menuju Pulau Bintan untuk berdagang sembako. Namun pada 7 Oktober 2025, cuaca dan keterbatasan navigasi membuat mereka terseret hingga memasuki perairan Johor tanpa disadari, sebelum kemudian diamankan APMM Tanjung Sedili.
KJRI Johor Bahru bergerak cepat dengan mengajukan permohonan pemulangan pada 21 Oktober 2025. Setelah proses verifikasi, Malaysia menyetujui repatriasi pada 7 November 2025. Selama menunggu administrasi, para nelayan ditampung di Tempat Tinggal Sementara KJRI Johor Bahru.
Penjemputan oleh Bakamla RI menggunakan kapal patroli KN, sekaligus membawa pulang perahu milik nelayan yang turut dikembalikan oleh pihak Malaysia.
Kolonel Bakamla Yudi Priyatno menyampaikan apresiasi atas kerja sama lintas batas tersebut. “Pemulangan ini bukti kuat sinergi Bakamla RI, APMM, dan KJRI Johor Bahru dalam melindungi masyarakat maritim Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).
Kini, keempat nelayan telah kembali ke Batam dan berkumpul bersama keluarga. (P-Jeff K)
No Comments