
PRIORITAS, 15/11/25 (Jakarta): Petenis putri terbaik Indonesia Janice Tjen memasang target ambisius untuk menembus peringkat 20 besar dunia pada musim kompetisi 2026. Optimisme itu muncul setelah ia meraih sejumlah hasil positif sepanjang tur WTA tahun ini.
Janice bahkan menargetkan untuk mendekati atau melampaui peringkat terbaik petenis Indonesia sepanjang masa, Yayuk Basuki, yang pernah mencapai posisi 19 dunia. Janice mengakui dirinya memiliki kemampuan untuk bersaing di level WTA, meski masih banyak aspek permainan yang perlu ditingkatkan.
Ia juga menjelaskan kerja samanya dengan sang pelatih Chris Bint baru berlangsung kurang dari satu tahun sehingga proses pembenahan masih terus berjalan. “Aku percaya bisa bersaing dengan pemain top. Meski banyak yang harus diperbaiki, ke depan pasti bisa lebih baik. “Semoga tahun depan bisa masuk top 20 atau top 30, dan bisa tampil di kalender WTA secara penuh,” ujar Janice di Jakarta, Sabtu (15/11/25) seperti dikutip Antara.
Musim penting bagi Janice
Musim ini menjadi momen penting bagi Janice setelah ia meraih gelar tunggal putri pertama untuk Indonesia dalam 23 tahun terakhir lewat kemenangan di Chennai Open pada awal bulan ini. Gelar tersebut menjadi pencapaian bersejarah setelah terakhir kali Indonesia mendapatkan trofi tunggal putri WTA melalui Angelique Widjaja di Pattaya Open 2002.
“Bangga bisa menjadi bagian dari sejarah tenis Indonesia. Tidak menyangka bisa meraihnya. Semoga pencapaian ini mendorong lebih banyak petenis Indonesia tampil di level lebih tinggi,” ujar Janice. Selain menargetkan posisi 20 besar, Janice juga berambisi menyamai atau bahkan melampaui peringkat terbaik petenis Indonesia sepanjang masa, Yayuk Basuki, yang pernah mencapai peringkat 19 dunia.
“Harus percaya diri. Target pribadiku memang ingin menjadi yang terbaik tetapi sekarang eksposurnya besar, lawan-lawan juga makin mudah mengakses video dan pola permainanku, jadi pasti tidak mudah. Semoga bisa tercapai,” ujarnya.
Janice juga mencatat sejarah sebagai wakil Indonesia pertama yang tampil di babak utama US Open sejak Angelique Widjaja pada 2004. Dilansir Beritastu, Janice menyebut pengalaman bertanding di salah satu stadion utama melawan Emma Raducanu sebagai momen yang tidak terlupakan. “Deg-degan juga karena lawannya punya banyak penggemar, tetapi aku tetap menikmati bermain di lapangan besar seperti itu,” tuturnya. (P-wr)
No Comments