30.1 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Alumni SMPN Rerer Angkatan 1973 Bertemu Kepala Desa Cantik, Bahas Program Memajukan Kampung Halaman

    Terkait

    Foto: (kiri atas) Perwakilan Alumni SMPN Rerer 1973, Hendrik Manueke, disaksikan alumni lainnya, menyerahkan bingkisan kepada Endang Loing, Kepala Desa alias Hukumtua Desa Rerer, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Sulut. (Kanan atas) Sebanyak 19 alumni SMPN Rerer 1973 mengadakan reuni pertama sejak 47 tahun silam berpisah. (Bawah) Alumni berkunjung ke sekolah almamater SMPN Rerer, diterima Kepala Sekolah, guru dan staf TU. (Foto: Ist)

    Kombi Minahasa, 15/7/22 (SOLUSSInews.com) – Sejumlah alumni SMP Negeri Rerer Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, angkatan tahun 1973, bertemu Kepala Desa atau Hukumtua Desa Rerer, Endang Loing, Jumat, 15 Juli 2022.

    Dalam pertemuan informal penuh kekeluargaan di kantor Desa Rerer itu, alumni dan Hukumtua membahas program bersama demi kemajuan Desa Rerer yang merupakan kampung halaman para alumni.

    Para alumni terdiri atas Kol (CKM) Purn dr Hendrik Manueke, Ir Selvian Meray, Dr Ir Yusuf Manueke, MP, dan Drs Herling Tumbel. Mereka yang sejak lulus SMP melanjutkan sekolah dan berkarya di luar kampung itu ditemani kawan-kawan seangkatan yang memilih tetap berada di Desa Rerer, yaitu Elsye Tambalean, Yus Djidon Mambu, dan Heisye Sumampouw. Mereka merupakan bagian dari 19 alumni SMPN Rerer angkatan 1973 yang seminggu sebelumnya mengadakan reuni di rumah kebun Kolonel Hendrik Manueke dan dilanjutkan ke rumah pantai alumni lainnya yaitu Jemmy “Toming” Tumewu dan Feybe Rarumangkay di Pantai Bulo, Rerer.

    Endang Loing menyambut gembira kedatangan para alumni. “Saya senang dan bangga karena para alumni SMPN Rerer angkatan 1973, terutama yang merantau ke luar desa, masih tetap ingat dan peduli pada kampung halaman,” kata Hukumtua cantik dan langsing tersebut.

    Dalam pertemuan, mengemuka berbagai gagasan yang intinya dapat dilakukan bersama. “Dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang ada, mari kita bersinergi memajukan desa,” kata Hendrik Manueke, perwira TNI AD anggota Kopassus berbaret merah dan pernah ditugaskan di sejumlah daerah di Indonesia.

    “Kami alumni akan memanfaatkan jaringan kami, misalnya ke pemerintah kabupaten Minahasa dan provinsi Sulawesi Utara atau ke pihak swasta untuk membantu pembangunan Desa Rerer dan Desa Rerer Satu,” tambah Herling Tumbel, yang memilih profesi sebagai wartawan dan wajahnya sempat menghiasi layar televisi nasional sebagai penyiar berita ANTV.

    Hal senada disampaikan dua insinyur pertanian lulusan Fakultas Pertanian Universitas Samratulangi Manado, Dr Ir Yusuf Manueke dan Ir Selvian Meray. Sesuai keilmuan mereka di bidang pertanian, mereka akan memikirkan program apa yang paling tepat diterapkan di desa.

    Menyambut niat tulus para alumni, Endang Loing yang baru beberapa minggu terpilih sebagai Hukumtua Desa Rerer, berkesempatan menyampaikan hal-hal yang menjadi prioritas dalam program kerjanya.

    “Yang saat ini menjadi problem mendesak di desa kita adalah air. Sarana air bersih di sini bermasalah. Salah satunya, bak penampungannya hanya satu sehingga kalau hujan, air yang mengalir ke rumah warga kotor dan berlumpur,” keluh perempuan berdarah Jawa dari ayah yang merantau ke Desa Rerer itu. Dijelaskannya bahwa sarana air bersih tersebut merupakan bantuan Bank Dunia.

    Hukumtua dan alumni juga sempat membahas minimnya fasilitas kesehatan desa. Setidaknya diperlukan klinik yang layak dengan tenaga kesehatan yang cukup untuk menjaga kesehatan masyarakat. Para alumni menaruh perhatian khusus pada masalah kesehatan tersebut dan memrioritaskannya dalam program kerja jangka pendek.

    “Kami bertekad, dalam reuni kami berikutnya, yaitu Reuni Tahun Emas 2023, kami sudah dapat berkontribusi secara konkret, khususnya terkait masalah kesehatan,” ungkap dokter Hendrik Manueke.

    Para alumni tak lupa memberikan masukan kepada Hukumtua Endang, satu di antaranya adalah agar Pemerintah Desa Rerer menjalin kerjasama erat dengan Pemerintah Desa Rerer Satu dalam hal pengadaan dan pemanfaatan fasilitas sosial dan fasilitas umum. “Untuk fasilitas-fasilitas tertentu, seperti klinik atau posyandu, tidak apa-apa ditangani dan dipakai bersama-sama antar dua desa, diatur saja manajemen pengelolaannya, harusnya bisa,” ucap Selvian.

    Dalam kesempatan itu, para alumni menyerahkan sebuah jam dinding bertuliskan “Alumni SMPN Rerer Angkatan 1973” dan kaos alumni kepada Hukumtua Endang. “Terimakasih, kebetulan di ruang rapat belum ada jam dinding,” sambut Endang sumringah.

    Bingkisan serupa juga sebelumnya diberikan kepada Pemerintah Desa Rerer Satu yang diterima istri Hukumtua Terry Sinaulan. Saat itu Terry sedang menghadiri acara penting di kantor Kecamatan Kombi sehingga para alumni tidak berkomunikasi langsung dengannya. Desa Rerer Satu merupakan desa baru hasil pemekaran dari Desa Rerer melalui Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa No 11 Tahun 2021.

    Alumni Paling Kompak
    Menurut cerita orang-orang di sana, alumni SMPN Rerer angkatan 1973 termasuk alumni paling kompak karena terus membina jalinan pertemanan walaupun hidup di tempat-tempat terpisah. Tercatat pula, alumni angkatan 1973 cukup banyak yang berhasil dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan tinggi dan profesi.

    Sejak lulus pada tahun 1975, para alumni berpencar melanjutkan sekolah ke luar desa mengingat saat itu di desa belum ada sekolah setingkat SMA. Sebagian lagi tetap memilih tinggal di desa menjadi petani dan ibu rumahtangga, dan belakangan ada yang merangkap profesi sebagai pengusaha pariwisata di Pantai Rerer yang makin berkembang.

    Perkembangan teknologi informasi dengan hadirnya media sosial Face Book dan WhatsApp, seperti kebanyakan orang, membuat silaturahmi di antara teman-teman lama terjalin kembali. Itu pulalah yang membuat para alumni SMPN Rerer 1973 mengadakan reuni para 8 Juli 2022.

    Dari hampir 30 alumni SMPN Rerer 1973, 19 di antaranya berkesempatan hadir. Ada yang dari Jakarta yaitu Herling Tumbel dan Pendeta Sarah Manueke, ada pula dari Surabaya yakni Pdt Alce Anneke Wantalangi. Sementara dari Manado adalah Hendrik Manueke dan Yus Manueke, dari kota bunga Tomohon adalah Selvian Meray, dari pesisir Danau Tondano, Remboken, hadir Pdt Jeffry Lukas, dan dari Ranoketang Minahasa Tenggara hadir Pdt Helda Najoan, M.Th.

    Selebihnya, para alumni yang bergabung dalam reuni berasal dari Desa Rerer dan Rerer Satu yaitu Jemmy Tumewu, Feybe Rarumangkay, Elsye Tambalean, Heisye Sumampouw, Djidon Mambu, Yosepus Senduk, Denny Gerungan, dan Yohan Tumewan. Sebagian lainnya dari desa tetangga Kolongan Kecamatan Kombi, yaitu Rita Mais, Adolfina Korompis, dan Mina Rotinsulu.

    Ikut hadir dalam reuni adalah mantan guru Engku Wellem Sumampouw dan Engku Solaiman Legoh, sedangkan satu lagu mantan guru yang masih hidup, Engku Welly Mangi, berhalangan hadir, namun tetap ditemui perwakilan alumni di sekolah SMA Kristen GMIM Damai Rerer pada Senin 11 Juli 2022. Reuni bertema “Baku-baku Inga, Baku-baku Rindu, Baku-baku Skeit” (saling mengingat, saling rindu, saling menyapa) itu berlangsung meriah dengan makanan khas Minahasa dan musik.

    Sebagai catatan, beberapa alumni berprestasi yang sudah berpulang antara lain Prof Dr Revly Gerungan, M.Si, seorang guru besar Universitas Manado, dan Hesti Tumewu yang semasa hidup menjadi salah satu pejabat di PLN Suluttenggo di Manado.

    Dalam rangkaian reuni perdana setelah hampir setengah abad tidak pernah berkumpul, perwakilan alumni juga menyempatkan diri berkunjung ke sekolah SMPN Rerer dan bertemu Kepala Sekolah serta staf pengajar dan tata usaha. Di sana alumni juga menyerahkan bingkisan berupa jam dinding berlogo Alumni 1973 dan belasan kaos alumni untuk semua guru dan staf tata usaha.

    Para alumni berjanji di masa mendatang akan memberikan bantuan yang lebih bermanfaat kepada SMPN Rerer yang saat ini sudah berubah nama menjadi SMPN II Kombi. Terkait perubahan nama tersebut, para alumni protes. “Atas nama alumni dan seluruh masyarakat Desa Rerer dan Rerer Satu, kami akan minta pemerintah mengembalikan nama sekolah kami menjadi SMPN Rerer,” tekad Herling Tumbel yang didukung para alumni penuh semangat. (bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini