PRIORITAS, 245/2/25 (Qatar): Petarung asal Inggris Jonathan Haggerty tampil lebih cerdik, mengurangi agresivitas sejak awal dan memilih pendekatan yang lebih terukur dalam menghadapi Wei Rui, petarung asal China dengan 21 kemenangan beruntun.
Haggerty belajar dari kekalahannya saat kalah KO dalam 49 detik melawan Superlek Kiatmoo9 dalam ajang One 168 pada tahun lalu. Dalam pertarungan One Championship ini, ia menerapkan strategi berbeda untuk memastikan kemenangannya.
Jonathan Haggerty berhasil mempertahankan gelar juara dunia kickboxing kelas bantam One Championship dalam ajang One, 171: Qatar pada Kamis (20/2/2025) waktu setempat.
Haggerty dalam konferensi pers pascalaga. “Saya belajar dari kesalahan. Saya dan tim kembali ke papan strategi, kami tidak ingin terburu-buru, harus tenang, dan mengeksekusi rencana dengan benar,” ungkap petarung berusia 28 tahun ini.
Taktik tersebut terbukti efektif. Alih-alih bertarung dengan tekanan tinggi, Haggerty membangun serangannya dengan cermat, membaca pola lawan, dan memastikan setiap pukulannya memiliki dampak yang maksimal. Pelatihnya, Christian Knowles, memainkan peran penting dalam pendekatan ini, membantu Haggerty mempersiapkan strategi untuk menghadapi patarung southpaw seperti Wei Rui.
“Banyak yang mengira saya akan menang mudah, tetapi dia lawan yang tangguh,” ujar Haggerty. Menurutnya, menghadapi petarung southpaw atau kidal selalu membutuhkan penyesuaian berbeda dibandingkan dengan ortodoks, dan dia berhasil mengeksekusi rencana itu dengan baik.
Meskipun tampil lebih terukur, Haggerty mengakui bahwa ia tetap butuh pemicu untuk benar-benar masuk ke dalam ritme pertarungan seperti dikutip dari Beritasatu.com. “Ronde pertama agak goyah. Saya butuh pukulan pertama ke wajah agar lebih terbangun, seperti saat melawan Felipe Lobo,” ungkapnya setelah mengalahkan Wei Rui pada ajang One Championship ini. (P-wr)
