30.7 C
Jakarta
Thursday, December 19, 2024

    Bawa Madrid juara Piala Intercontinental, Ancelotti catat rekor pelatih tersukses Los Blancos

    Terkait

    PRIORITAS, 19/12/24 (Qatar): Real Madrid tampil sebagai juara Piala Interkontinental setelah mengalahkan klub Pachuca asal Meksiko 3-0 di Doha, Qatar, Kamis (19/12/24) dini hari WIB.

    Piala Interkontinental adalah bentuk awal Piala Dunia Antarklub yang mempertemukan klub juara dari perwakilan konfederasi FIFA.

    Setelah Piala Dunia Antarklub berubah format dan tidak digelar tiap tahun, turnamen ini kembali bernama Piala Interkontinental dan tetap berada di bawah FIFA.

    Perwakilan dari berbagai konfederasi saling berhadapan untuk berebut satu tempat di final melawan juara Eropa, yang tahun ini diwakili Madrid.

    Kemenangan ini, membawa sang arsitek Carlo Ancelotti resmi menjadi pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid setelah membawa timnya meraih gelar ke-15 di bawah arahannya.

    “Saya sangat senang. Ini adalah sebuah kesuksesan,” ujar Ancelotti seperti dikutip dari ESPN.

    Dalam dua periode kepemimpinannya di Santiago Bernabeu, yakni pada 2013-2015 dan sejak 2021 hingga saat ini, Ancelotti telah mempersembahkan tiga gelar Liga Champions, dua gelar LaLiga, dua Copa del Rey, dua Supercopa de Espana, tiga Piala Super UEFA, dua Piala Dunia Antarklub, serta satu Piala Interkontinental.

    Rekor sebelumnya dipegang oleh Miguel Munoz yang membawa Real Madrid meraih 14 trofi selama 14 tahun kepelatihannya dari 1960 hingga 1974.

    Madrid mendominasi

    El Real langsung membongkar pertahanan Pachuca lewat serangan yang fokus di dua sektor sayap. Terus mendominasi penguasaan bola, Los Blancos kecolongan oleh aksi Nelson Deossa yang mendapatkan ruang di dalam kotak penalti pada menit ke-15.

    Namun Nelson gagal setelah jatuh di area itu. Para pemain sempar memprotes, tapi wasit menilai tidak ada pelanggaran.

    Madrid terus mengurung pertahanan Pachuca sampai pada menit ke-37, umpan satu dua antara Jude Bellingham dengan Vinicius Junior diselesaikan dengan apik oleh Kylian Mbappe yang sudah tak terkawal di dalam kotak penalti. Mbappe dengan mudah meneruskan bola umpan silang Vinicius untuk membawa Madrid unggul 1-0.

    Setelah itu El Real menurunkan tempo permainan dan bermain lebih sabar menguasai bola di area tengah lapangan. Pada babak kedua, Pachuca berusaha keluar dari tekanan Madrid dengan memainkan operan langsung ke area pertahanan lawan, tapi tak mengancam lini pertahanan Los Blancos yang digalang oleh Antonio Rudiger.

    El Real justru menggandakan keunggulan pada menit ke-53 ketika dari pergerakan Mbappe, Rodrygo melancarkan aksi individu di area kotak penalti Pachuca untuk kemudian melepaskan tendangan terarah yang tak dapat dijangkau oleh Moreno.

    Wasit Jesus Valenzuela sempat meninjau ulang proses gol dari Rodrygo karena dianggap offside. Usai mengecek VAR, Valenzuela memutuskan gol Rodrygo itu sah.

    Kali ini, Real tak menurunkan ritme permainan untuk terus membongkar pertahanan Pachuca. Pada menit ke-69, Vinicius hampir saja menjebol gawang Moreno, tapi tandukannya melenceng tipis ke sisi kanan gawang.

    Pada menit ke-81, pergerakan Lucas Vazquez di area kotak penalti Pachuca terpaksa dihentikan pemain-pemain lawan. Wasit lalu mengecek VAR dan memutuskan terjadi pelanggaran yang menghentikan langkah Vazquez.

    Maju sebagai algojo penalti, Vinicius dengan mudah melepaskan bola ke tengah gawang untuk mengelabui Moreno guna membawa Real Madrid unggul 3-0. Pada injury time, Angel Mena melepaskan berhasil menaklukkan kiper Thibaut Courtois, tapi gol ini dibatalkan karena Mena telah dalam posisi offside.

    “Kami mengontrol permainan sedikit demi sedikit dan menyelesaikannya dengan baik. Kami memiliki perbedaan kualitas, tetapi sikap yang tepat juga penting. Hari ini, saya melihat hal itu. Di lini depan, kami membuat perbedaan,” ujar Ancelotti.

    Para pemain Real Madrid juga memberikan apresiasi tinggi kepada Ancelotti atas kepemimpinannya. “Selamat untuk pelatih, dia pantas mendapatkannya. Dia memberikan kami kebebasan, dan dia sempurna untuk kami,” kata Vinicius.

    Hal senada diungkapkan Fede Valverde, “Dia pantas mendapatkannya. Dia telah memenangkan segalanya. Dia membimbing kami.”

    Ancelotti tidak hanya mencetak sejarah di Real Madrid tetapi juga dalam sepak bola Eropa. Dia menjadi satu-satunya pelatih yang memenangi gelar liga di lima liga top Eropa, yakni Spanyol (Real Madrid), Italia (AC Milan), Jerman (Bayern Munich), Inggris (Chelsea), dan Prancis (Paris Saint-Germain).

    Selain itu, ia memegang rekor sebagai pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak, yakni lima kali dengan dua di antaranya bersama AC Milan pada 2003 dan 2007, serta tiga bersama Real Madrid.

    Seperti dilansir dari Antara, kesempatan bagi Ancelotti untuk menambah koleksi trofinya akan datang pada Januari mendatang saat Real Madrid berlaga di ajang Supercopa de Espana di Jeddah, Arab Saudi.

    Los Blancos akan menghadapi Mallorca di semifinal pada 9 Januari, sebelum kemungkinan bertemu Barcelona atau Athletic Club di babak final tiga hari kemudian. (P-wr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini