Tonton Youtube BP

Badai dahsyat Mellisa hancurkan Jamaika, puluhan ribu rumah rusak berat

Jeffry Wuisan
29 Oct 2025 20:01
4 minutes reading

PRIORITAS, 29/10/25 (Kingston): Badai terkuat abad ini, Mellisa, yang intinya berkecepatan 185 mph atau sekitar 297 kilometer perjam, telah menghancurkan Jamaika dengan puluhan ribu rumah dan bangunan mengalami kerusakan berat.

Jumlah korban tewas sejauh ini baru dilaporkan tiga orang, tetapi badan penanggulangan bencana setempat khawatir jumlah korban meninggal akan bertambah, karena semua tim belum bisa turun ke daerah-daerah yang terdampak akibat masih terendam banjir.

Setidaknya tujuh orang tewas di Karibia – tiga di Jamaika, tiga di Haiti dan satu di Republik Dominika akibat badai ini.

Badai Mellisa juga telah menimbulkan hujan lebat, banjir bandang dan tanah longsor di Jamaika.

Di kota Black River di barat daya, banjir menjebak banyak keluarga di rumah mereka,  karena tim tanggap darurat tidak dapat menjangkau mereka akibat kondisi yang berbahaya.

Di seluruh pulau, batu-batu besar menghalangi jalan. Jalan-jalan raya juga masih terhalang dengan ribuan pohon yang tumbang dan berbagai material bangunan yang diterbangkan badai.

500 ribu rumah

Banyak tiang listrik juga roboh dan jaringan kabel putus. Sampai Rabu aliran listrik ke lebih dari 500 ribu rumah termasuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit terputus.

Para pejabat di Jamaika menyatakan seluruh negara sebagai “daerah bencana”, dengan banyak permukiman terendam banjir dan tim-tim bantuan bekerja untuk menaksir skala kerusakan.

“Berita sudah tersebar bahwa seluruh komunitas terendam air dan kerusakan yang diakibatkan badai itu sangat dahsyat. Indikasi awal menunjukkan Badai Melissa merupakan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pulau ini,” ujar manajer respons global Palang Merah Inggris,  Alexander Pendry, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Rabu (29/10/25).

Palang Merah Inggris menunggu fajar menyingsing untuk menilai tingkat kerusakan dan korban jiwa setelah Badai Melissa menerjang daratan pada hari Selasa.

“Jamaika telah melalui apa yang bisa saya sebut sebagai salah satu periode terburuknya,” kata pejabat lain kepada wartawan.

Mode darurat

Menurut Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), sistem perawatan kesehatan Jamaika menghadapi salah satu krisis terburuk.

Banyak rumah sakit terpaksa berada dalam mode darurat, karena diterjang banjir dan pemadaman listrik mengganggu perawatan kritis, lapor The Independent

Banjir telah menggenangi banyak fasilitas, memaksa evakuasi dan mengancam melumpuhkan layanan medis penting.

Rumah Sakit Spanish Town, salah satu rumah sakit terbesar di Jamaika, memasuki mode darurat penuh karena banjir.

Sementara Rumah Sakit Black River di Paroki St Elizabeth merupakan salah satu yang paling parah terkena dampaknya, dengan sekitar 75 pasien dievakuasi setelah air menerjang gedung.

Wakil ketua Dewan Manajemen Risiko Bencana Jamaika, Desmond McKenzie,  mengatakan empat rumah sakit utama rusak dan salah satunya kehilangan aliran listrik, sehingga memaksa evakuasi.

Petugas kesehatan yang sedang merelokasi pasien dalam kondisi berbahaya, umumnya terhambat jalan yang terblokir dan pemadaman listrik.

Rumah sakit besar lainnya – termasuk Falmouth Public General, Noel Holmes, dan Princess Margaret – telah mengaktifkan rencana darurat karena risiko banjir meningkat.

Direktur kedaruratan kesehatan PAHO, Ciro Ugarte, memperingatkan tidak ada persiapan yang cukup dalam menghadapi badai Kategori 5 itu. Saat ini situasi tegang dan terjadi kerusakan parah pada layanan kesehatan.

Organisasi tersebut telah mengirimkan peralatan medis darurat dan bersiap untuk menyebarkan rumah sakit lapangan dan laboratorium bergerak di Jamaika dan daerah lain yang terkena dampak.

Bantuan diperkirakan akan mulai berdatangan setelah bandara Kingston dibuka kembali akhir minggu ini – sebuah perkembangan yang digambarkan Ugarte sebagai “anugerah Tuhan di tengah situasi ini.”

Situs resmi

Pemerintah Jamaika telah meluncurkan situs web resmi untuk mengoordinasikan bantuan dan pemulihan,  setelah Badai Melissa telah mengakibatkan rumah-rumah hancur dan rumah sakit terendam banjir.

Menteri Informasi Dana, Morris Dixon, mengatakan situs tersebut bertujuan untuk memusatkan donasi dan laporan kerusakan secara langsung.

Ia memperingatkan masyarakat terhadap penggalangan dana palsu, yang mengaku sebagai upaya bantuan bagi warga Jamaika.

Melalui portal tersebut, warga dapat mengunggah foto kerusakan akibat banjir atau jalan yang terhalang,  untuk memberi tahu pihak berwenang.

Pencari tempat penampungan interaktif juga akan membantu keluarga pengungsi menemukan tempat berlindung atau pengungsian sementara.

Situs tersebut juga mencantumkan kebutuhan mendesak bagi sekitar 400.000 orang yang terkena dampak, termasuk bahan tempat tinggal, perlengkapan kebersihan, persediaan medis, dan peralatan pembersihan puing.

Kuba juga porakporanda

Usai merusak Jamaika, badai Mellisa juga memporakorandakan Kuba pada hari Rabu dengan kecepatan angin 120mph.

Badai tersebut melanda daratan di wilayah barat daya Jamaika dengan angin kencang dan hujan lebat

“Wilayah timur Kuba terjadi gelombang badai yang mengancam jiwa, banjir bandang, dan tanah longsor”, serta angin topan yang merusak sepanjang pagi”, kata Pusat Badai Nasional AS (NHC).

Lebih dari 735.000 orang telah dievakuasi terlebih dahulu. Badai tersebut menimbulkan kerusakan besar di Santiago de Cuba dan daerah sekitarnya.

“Lebih dari 735.000 orang telah dievakuasi dari seluruh negeri”, kata Presiden Kuba, Miguel Díaz-Canel Bermúdez.

“Ini akan menjadi malam yang sangat sulit bagi seluruh Kuba, tetapi kami akan pulih, selalu dengan keyakinan akan kemenangan yang ditanamkan Fidel dan Raúl kepada kami,” ujarnya di X, merujuk pada Castro bersaudara, mantan pemimpin negara tersebut.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x