Tonton Youtube BP

AS tetap tak mau jual Patriot ke Ukraina untuk halau Rudal Rusia

Jeffry Wuisan
15 Apr 2025 21:04
3 minutes reading

PRIORITAS, 15/4/25 (Kyiv): Presiden Ukraina, Voldymyr Zelenskyy, ternyata sudah berkali-kali mengutarakan ingin membeli peralatan pertahanan peluru kendali (Rudal) Patriot Amerika Serikat (AS), untuk menghalau serangan misil balistik Rusia. Namun rencana tersebut ditolak Presiden Donald Trump, hingga terjadi tragedi memilukan 35 warga sipil di kota Sumy tewas diserang dua Rudal Rusia.

Menurut media Ukraina, Kyiv Independent, Presiden Volodymyr Zelenskyy sudah lama bermohon ke Amerika Serikat, agar dapat memiliki sistem Patriot tersebut, karena Rusia sudah sering membombardir dengan misil balistiknya.

“Ukraina akan membayarnya, tidak meminta secara gratis, tapi Presiden AS tidak menghiraukan sampai akhirnya terjadi tragedi memilukan Rusia membunuh warga sipil Sumy yang sedang ke gereja untuk ibadah Minggu Palma“, lapor Kyiv Independent seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Selasa (15/4/25).

Sistem pertahanan Patriot AS itu selama ini diketahui mampu menangkal serangan Rudal jarak jauh (balistik) yang ditembakkan musuh. Patriot sudah digunakan sejak perang teluk, ketika AS menyerbu Irak tahun 1990 lalu, juga ditempatkan di Arab Saudi, dan kini berada juga di Israel dalam menghadapi serangan Rudal dari Iran, Yaman dan milisi di Irak.

Trump salahkan Ukraina

Presiden AS Donald Trump pada tanggal 14 April 2025 kembali menolak permintaan Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk dapat membeli sistem pertahanan udara Patriot. Trump bahkan menuduh Zelenskyy  “selalu ingin membeli rudal”, sambil menyalahkan Kyiv karena memicu perang dengan Rusia.

“Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang ukurannya 20 kali lebih besar dari Anda dan kemudian berharap orang lain memberi Anda beberapa rudal,” kata Trump dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, seperti

Komentar tersebut menyusul wawancara Zelenskyy dengan CBS News , di mana ia menawarkan untuk membeli 10 sistem Patriot buatan AS — masing-masing bernilai $1,5 miliar — untuk melindungi kota-kota Ukraina dari serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang tiada henti.

“Kami akan mencari uang dan membayar semuanya. Ukraina siap untuk membeli, bukan meminta secara cuma-cuma, paket senilai $15 miliar tersebut,” kata Zelenskyy.

Ukraina secara konsisten mendesak sekutu Barat untuk memperluas bantuan pertahanan udara, dan memperingatkan sistem yang ada tidak memadai di tengah meningkatnya serangan udara Rusia. Serangan balistik Rusia terakhir menewaskan 35 warga sipil di Sumy pada 13 April 2025.

Tiga orang penyebab perang

Trump belum mengalokasikan paket bantuan baru untuk Ukraina. Bahkan sempat menghentikan bantuan militer yang disetujui oleh pemerintahan Biden bulan lalu untuk menekan Kyiv agar menerima kesepakatan mineral.

Presiden AS juga menyatakan keraguannya terhadap kepemimpinan Zelensky dan secara keliru mengklaim bahwa perang tersebut disebabkan oleh presiden Ukraina.

“Jutaan orang tewas karena tiga orang,” kata Trump, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin, mantan Presiden AS Joe Biden, dan Zelensky.

Klaim Trump secara langsung bertentangan dengan fakta. Padahal Rusia sendiri yang melancarkan invasi besar-besaran tanpa alasan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sementara Zelenskyy telah berulang kali menyerukan de-eskalasi sebelum invasi tersebut.

Trump sebelumnya menggambarkan serangan mematikan Rusia di kota Sumy dengan rudal balistik bom curah dan menewaskan 35 orang termasuk anak-anak, memang “mengerikan,”, tetapi ia mengisyaratkan serangan itu adalah “kesalahan.”

Ukraina dan Rusia sebenarnya sudah menyetujui gencatan senjata selama 30 hari yang diusulkan AS pada tanggal 11 Maret, tetapi presiden Putin tetap melanjutkan perang, dengan alasan usulan tersebut tidak mencakup pembatasan terhadap militer Ukraina, termasuk penghentian bantuan asing.

Presiden AS Trump, sampai kini masih berupaya menengahi gencatan senjata antara Kyiv dan Moskow. Meskipun sempat menyatakan frustrasi, Trump sejauh ini menghindari penerapan sanksi besar atau mengambil tindakan hukuman terhadap Moskow. (P-Jeffry W).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x