PRIORITAS, 20/3/25 (Washington): Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersedia mengambil alih pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Ukrania, setelah ia melakukan pembicaraan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy melalui telepon.
“Kami hanya berbicara tentang satu pembangkit listrik, yang berada di bawah pendudukan Rusia,” kata Zelensky, yang sedang dalam kunjungan resmi ke Finlandia, hari Kamis (20/3/25).
Pembangkit listrik itu merujuk pada PLTN di Zaporizhzhia. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Kyiv Independent, hari Kamis (20/3/25).
Langkah Amerika Serikat memiliki dan menjalankan reaktor nuklir ini, sebagai bagian dari upaya terbarunya untuk mengamankan gencatan senjata selama 30 hari dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden Ukraina mengatakan phaknya siap untuk menghentikan serangan terhadap jaringan dan infrastruktur energi Rusia, sehari setelah Vladimir Putin setuju untuk menghentikan serangan serupa terhadap Ukraina.
Zelensky menambahkan ia “tidak merasakan tekanan apa pun” dari Trump, untuk memberikan konsesi kepada Rusia.
Namun gencatan senjata yang lebih luas masih sulit dicapai, karena Putin bersikeras pihak Barat pertama-tama harus menghentikan semua bantuan militer untuk Ukraina.
Nada bicara Trump dari Partai Republik jauh lebih positif setelah panggilan telepon Zelensky. Pihak Gedung Putih menggambarkannya sebagai “fantastis”. Padahal Trump dan Zelenskyy baru-baru ini terlibat pertengkaran hebat di Ruang Oval yang disiarkan di televisi.
Trump janji bantu Ukraina
Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam pernyataan bersama, mengungkapkan Presiden Trump membahas pasokan listrik dan reaktor nuklir Ukraina serta mengatakan Washington bisa sangat membantu dalam menjalankannya.
“Kepemilikan Amerika atas pembangkit listrik tersebut akan menjadi perlindungan terbaik bagi infrastruktur tersebut,” kata Waltz.
Trump mengatakan upaya gencatan senjata Ukraina ‘berjalan sesuai rencana’ setelah panggilan telepon Zelensky. Trump juga berjanji untuk membantu Kyiv mendapatkan lebih banyak peralatan pertahanan udara dari Eropa, dan menemukan anak-anak Ukraina yang diculik Rusia.
Presiden AS sebelumnya mengatakan upaya untuk mencapai gencatan senjata penuh sangat sesuai rencana.
Presiden Zelensky mengatakan pejabat Ukraina dan AS dapat bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk pembicaraan baru di Arab Saudi, di mana tim Rusia dan Amerika juga akan bertemu awal minggu depan.(P-Jeffry W)