Tonton Youtube BP

Pengangguran kalangan “fresh graduate” akan melonjak hingga 25 persen

Armin Mandika
21 Nov 2025 16:48
Ekbis 0
2 minutes reading

PRIORITAS, 21/11/25 (Jakarta): Saat ini fresh graduate atau lulusan baru kembali dihadapkan pada kenyataan pahit. Usai melewati masa pandemi, gejolak politik, dan tekanan media sosial, kini mereka masuk ke pasar kerja yang disebut sebagai salah satu yang paling lesu dalam 10 tahun terakhir.

Sebagaimana data Federal Reserve AS menunjukkan jumlah lowongan kerja turun, sementara tingkat pengangguran lulusan baru mencapai 9,3 persen. Ini adalah level tertinggi di luar masa pandemi sejak 2014. Namun menurut Senator Mark Warner (Demokrat-Virginia), kondisi suram ini baru permulaan.

Karenaitu Warner mengingatkan, pengangguran di kalangan fresh graduate dapat melonjak hingga 25 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dipicu oleh percepatan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Ia menyebut potensi dampaknya bisa menimbulkan disrupsi sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kalau bagian awal dari jalur karier ini hilang, bagaimana generasi muda bisa mencapai posisi mid-career?” kata Warner sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

Menurut Warner, ia tengah mendorong program pelatihan ulang tenaga kerja. Menurutnya, perusahaan AI harus menanggung sebagian besar biayanya karena teknologi mereka berkontribusi menyebabkan gelombang disrupsi.

Selanjutnya ia akan menggandeng Senator Josh Hawley (Republikan-Missouri) untuk mengajukan rancangan undang-undang yang mewajibkan perusahaan besar dan lembaga federal melaporkan setiap dampak AI pada tenaga kerja, termasuk PHK dan perpindahan pekerjaan kepada Departemen Tenaga Kerja. Data ini nantinya akan dipublikasikan kepada publik dan Kongres.

“AI sudah menggantikan pekerja Amerika, dan para ahli memproyeksikan teknologi ini bisa mendorong pengangguran ke angka 10-20 persen dalam lima tahun,” ungkap Hawley melalui pernyataan resmi. “Masyarakat berhak tahu apa yang terjadi, supaya AI melayani manusia, bukan sebaliknya,” tambahnya.

Ditambahkan Warner, AI memang akan menciptakan pekerjaan baru dalam jangka panjang, tetapi masa transisinya bisa menimbulkan rasa sakit ekonomi besar jika pemerintah tidak bergerak cepat. Kekhawatiran tidak hanya muncul untuk tingkat entry-level.

Sementara Senator Bernie Sanders (Demokrat-Vermont) merilis laporan bulan lalu yang memperkirakan otomatisasi berbasis teknologi, termasuk AI, bisa menghapus hampir 100 juta pekerjaan di AS. (P-*r/am)

 

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x