Tonton Youtube BP

Sesuai catatan BI, utang luar negeri Indonesia triwulan III menurun

Armin Mandika
17 Nov 2025 15:49
Ekbis 0
3 minutes reading

PRIORITAS, 17/11/25 (Jakarta): Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III-2025 sesuai catatan Bank Indonesia (BI) sebesar US$ 424,4 miliar atau Rp 7.087 triliun (kurs Rp 16.700). Jumlah itu turun dibandingkan posisi pada triwulan II-2025 yang senilai US$ 432,3 miliar.

Sebagaimana data BI, secara tahunan ULN Indonesia terkontraksi 0,6 persen (yoy) pada triwulan III-2025 atau menurun dibandingkan triwulan II-2025 yang tumbuh 6,4 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta.

“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” kata keterangan resmi BI, Senin (17/11/25) seperti dilansir dari detik.com.

Menurut pihak BI, ULN pemerintah tumbuh melambat. Posisi ULN pemerintah pada triwulan III-2025 tercatat sebesar US$ 210,1 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,9 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan 10 persen (yoy) pada triwulan II-2025.

“Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi,” ujar BI.

Salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dipastikan dikelola secara cermat, terukur dan akuntabel, serta pemanfaatannya diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.

Sesuai sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,1 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (20,7 persen), Jasa Pendidikan (17,0 persen), Konstruksi (10,7 persen), Transportasi dan Pergudangan (8,2 persen), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (7,5 persen). Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Tak hanya itu, ULN swasta juga menurun. Posisi ULN swasta tercatat sebesar US$ 191,3 miliar pada triwulan III-2025, lebih rendah dibandingkan posisi pada triwulan II-2025 yang sebesar US$ 193,9 miliar.

ULN swasta secara tahunan melanjutkan kontraksi pertumbuhan dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,2 persen (yoy) menjadi sebesar 1,9 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 3 persen (yoy) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,7 peren (yoy).

“Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai sekitar 81 persen terhadap total ULN swasta,” tutur BI.

Menurut pihak BI struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,5 persen pada triwulan III-2025, dari 30,4 persen pada triwulan II-2025 dan dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,1 persen dari total ULN.

“Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tegas BI. (P-*r/am)

 

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x