Ilustrasi warga menggunakan WiFi publik di area bandara.(Dok/beritajatim.com)PRIORITAS, 15/11/25 (Jakarta): Pengguna HP Android dengan mengandalkan WiFi publik agar bisa terus online tanpa menghabiskan kuota banyak dilakukan masyarakat. Mulai dari bandara, kafe, mall, hingga hotel, akses internet gratis ini memang menggoda.
Hanya saja di balik kemudahannya, jaringan WiFi publik menyimpan celah keamanan yang sering diremehkan. Tanpa disadari, aktivitas sederhana seperti membuka e-mail, login media sosial, atau mengecek saldo bisa menjadi pintu masuk bagi hacker untuk mencuri data pribadi.
Pihak Google mengimbau pengguna Android untuk lebih berhati-hati saat menggunakan WiFi publik. Dalam laporan “Behind the Scenes” edisi Oktober 2025, Google menjelaskan bahwa banyak jaringan WiFi terbuka tidak memiliki enkripsi yang memadai, sehingga mudah dimanfaatkan hacker untuk menyusup ke perangkat pengguna.
Bahkan Google mencatat bahwa 94 persen pengguna Android berpotensi terkena serangan berbasis SMS yang kini dijalankan secara terstruktur untuk merugikan korban secara finansial sekaligus memanipulasi emosinya.
Sebanyak 73 persen pengguna Android sebenarnya sudah merasa khawatir, dan 83 persen menilai penipuan mobile sangat berbahaya. Karena itu, Google menekankan bahwa menghindari WiFi publik dapat membantu meminimalkan risiko serangan tersebut.
Tak hanya itu pengguna disarankan untuk selalu memperhatikan peringatan sistem Android, rutin memasang patch keamanan, dan mengecek laporan bank atau kredit untuk mendeteksi anomali lebih cepat.
Bahkan larangan TSA dan modus peretasan WiFi publik Transportation Safety Administration (TSA) Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan pada Juli 2025, khususnya bagi pengguna yang bepergian. Mereka menegaskan agar masyarakat tidak memakai WiFi publik gratis, terutama untuk transaksi online. Hacker dapat memanipulasi komunikasi antara ponsel dan server tujuan, atau membuat WiFi palsu yang meniru nama jaringan resmi untuk menjebak korban.
Sementara itu Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS menilai bahwa kondisi keamanan WiFi publik tidak lagi seburuk dulu. FTC menjelaskan bahwa pada masa awal internet, hotspot di kafe, mall, bandara, hingga hotel memang sangat rawan karena mayoritas situs web belum menggunakan enkripsi.
“Dulu, jika Anda menggunakan jaringan WiFi publik untuk internetan, data Anda berisiko. Hal tersebut karena sebagian besar situs web tidak menggunakan enkripsi untuk mengacak data dan melindunginya dari hacker yang mengintip jaringan,” jelas FTC seperti dilansir dari Kompas.com.
Namun untuk saat ini, situasinya sudah berubah karena sebagian besar situs web kini memakai enkripsi, sehingga komunikasi data antara pengguna dan situs tujuan menjadi jauh lebih aman. “(Saat ini) Sebagian besar situs web menggunakan enkripsi untuk melindungi data Anda. Karena itu, terhubung melalui WiFi publik biasanya juga aman,” kata FTC.
Adapun tips aman jika terpaksa memakai WiFi publik langkah dasar untuk meminimalkan risiko: Gunakan VPN yang aman. Akses hanya situs dengan ikon gembok/HTTPS. Cek apakah nama jaringan WiFi benar-benar resmi. Matikan fitur auto-connect ke jaringan terbuka. (P-*r/am)
No Comments