Ilustrasi orang menggunakan internet untuk menelepon.(Dok/suara.com)PRIORITAS, 14/11/25 (Jakarta): Guna membeli paket data internet mobile dari operator seluler, sebagian besar masyarakat Indonesia membelanjakan uang hingga Rp 100.000. Demikian disampaikan dalam laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang berjudul “Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025”.
Pada laporan itu, mayoritas pengguna—yakni 52,27 persen—menghabiskan biaya antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per bulan untuk internet mobile. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di level 45,01 persen.
Adapun 34,52 persen responden lainnya mengalokasikan pengeluaran kurang dari Rp 50.000 per bulan untuk kebutuhan internet, turun dari porsi 36,52 persen pada tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk anggaran di atas Rp 100.000, perentasenya semakin kecil. Hanya 12,20 persen responden memilih paket internet seharga Rp 101.000-Rp 250.000 per bulan. Turun dari tahun lalu sebesar 16,43 persen.
Untuk kategori harga internet lebih dari Rp 250.000 per bulan, dipilih oleh sekitar 1,02 persen responden. Turun dari tahun lalu yang persentasenya mencapai 1,61 persen.
Selanjutnya rincian estimasi bujet internet mobile masyarakat Indonesia tiap bulan berdasarkan laporan APJII, seperti dilansir dari Kompas.com: Kurang dari Rp 50.000 per bulan: 34,53 persen (turun dari 36,52 persen).
Rp 50.000 – Rp 100.000 per bulan: 52,27 persen (naik dari 45,01 persen). Rp 101.000 – Rp 250.000 per bulan: 12,20 persen (turun dari 16,43 persen). Lebih dari Rp 250.000 per bulan: 1,02 persen (turun dari 1,61 persen).
Harga paket internet mobile masih sama Dalam studi yang sama, APJII juga memetakan respons responden terhadap harga paket internet operator seluler dibanding tahun lalu.
Ternyata sebanyak 48,39 persen responden menyatakan bahwa harga internet 2025 sama saja alias tetap dibanding tahun lalu. Kendati demikian, 43,49 responden lainnya menyebut harga internet saat ini kian mahal ketimbang tahun lalu.
Sedangkan 8,12 persen responden lainnya menyebut bahwa harga internet 2025 justru lebih murah dari tahun lalu. Telkomsel juara Survei APJII 2025 juga merinci operator seluler yang paling sering dipakai pengguna di Indonesia. Telkomsel dinobatkan sebagai operator seluler favorit pengguna internet di Indonesia pada tahun ini.
Sebagaimana survei APJII, operator pelat merah ini dipakai oleh sekitar 45,79 persen pengguna atau hampir separuh pengguna internet di Indonesia. Jumlah ini mencakup berbagai layanan Telkomsel prabayar maupun pascabayar, termasuk Telkomsel Prabayar seperti Simpati dan ByU, serta Telkomsel Pascabayar, Halo.
Untuk persentase pengguna Telkomsel bila dibandingkan tahun lalu tercatat turun, karena tahun 2024 penggunanya sebesar 47,71 persen. Indosat Ooredoo membuntuti Telkomsel sebagai operator dengan pengguna terbanyak di Indonesia. Operator gabungan Indosat dengan 3 Hutchison Indonesia ini dipakai oleh 29,31 persen dari total pengguna internet di Tanah Air.
Kemudian XL Axiata dan Smartfren menempati peringkat ketiga dan keempat sebagai operator yang banyak dipakai pengguna internet di Indonesia. Rincian daftar operator yang paling banyak dipakai di Indonesia sebagai berikut: Telkomsel – 45,79 persen. Indosat Ooredoo – 29,31 persen. XL Axiata – 19,75 persen. Smartfren – 5,14 persen.
Untuk metode survei, APJII yang mengumpulkan data melalui wawancara tatap muka kepada 8.700 responden (WNI berusia minimal 13 tahun) di 38 provinsi pada rentang waktu 10 April hingga 16 Juli 2025. (P-*r/am)
No Comments