Hilang kontak! Basarnas buru heli bawa penumpang WNI dan WNA di Kalimantan

Khalied Malvino
2 Sep 2025 20:02

News 0 33

2 minutes reading

Ilustrasi helikopter terbakar. (iStockphoto)

PRIORITAS, 2/9/25 (Tanah Bumbu): Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air mendadak hilang kontak di atas hutan Kalimantan, wilayah Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/9/25). Basarnas langsung mengerahkan 430 personel gabungan untuk mengejar keberadaan “burung besi” tersebut.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, mengungkap heli itu mengangkut delapan orang. Mereka terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).

Para penumpang tercatat adalah Kapten Haryanto (pilot), Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

“Doa dan empati kami sampaikan kepada keluarga serta kerabat korban,” ucap Edy Prakoso di Jakarta, Selasa (2/9/25).

Heli itu lepas landas dari Bandara Kotabaru pukul 08.46 Wita menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Rencana awal, penerbangan harusnya tiba pukul 10.15 Wita. Namun, kontak hilang pukul 08.54 Wita dengan posisi terakhir di sekitar Air Terjun Mandidamar.

Tim SAR gabungan bergerak

Tim SAR gabungan langsung bergerak. Basarnas mengerahkan kekuatan dari Kantor SAR Banjarmasin dan Palangkaraya, diperkuat TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, hingga relawan potensi SAR.

Pencarian dilakukan lewat darat dan udara. Drone termal ikut dikerahkan untuk mendeteksi panas tubuh di balik lebatnya pepohonan hutan.

Helikopter AW169 milik Polda Kalimantan Tengah ikut membantu menyisir. Tapi cuaca buruk membuat heli itu gagal menembus lokasi, lalu kembali mendarat di Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya.

“Pagi ini heli sudah mendarat dengan selamat di Bandara Syamsudin Noor untuk kembali memperkuat pencarian,” jelas Edy.

Basarnas juga dapat dukungan heli Bell 505 dari BNPB. Tim udara membentuk pola pencarian 78,5 nautical miles persegi. Sementara tim darat membagi sektor seluas 15 nautical miles persegi.

“Kami berharap seluruh korban dapat segera ditemukan. Kami mohon doa masyarakat agar operasi berjalan lancar,” tutup Edy Prakoso. (P-Khalied M)